Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Misteri Baju Terakhir dan HP Brigadir J, Bisa Jadi Bukti Penting untuk Ungkap Penembakan
Noda darah di pakaian terakhir Brigadir J bisa digunakan untuk mencocokkan DNA dengan hasil autopsi dokter forensik.
TRIBUNJAMBI.COM - Kuasa hukum keluarga Brigadir J alias Brigadir Yosua sebut Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak transparan terkait pengusutan kasus tewasnya Brigadir J.
Pernyataan ini diungkapkan Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J setelah diperiksa penyidik Bareskrim Polri pada Selasa (2/8/2022) malam.
"Mereka tertutup, hal yang sederhana saja kita tanya bajunya (almarhum) sudah di mana sekarang? Tidak ada yang berani jawab," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Bercak darah hingga bekas tembakan di pakaian terakhir Brigadir J, menurut Kamaruddin Simanjuntak bisa menjadi petunjuk penting terkait kematiannya.
"Kalau ditembak berarti bajunya bolong dan berdarah. Kalau ditembak dari belakang, otaknya, darahnya bercucuran kena ke baju."
Baca juga: Sarmauli Ingatkan Istri Ferdy Sambo Punya Hak, Presiden Minta Kematian Brigadir Yosua Diusut Tuntas
Baca juga: Catatan Luka Brigadir J Hasil Autopsi Ulang Versi Kuasa Hukum Keluarga
"Kemudian dilukai di pundak kanan, tentu bajunya juga rusak, karena sampai luka terbuka, apakah itu karena golok atau sayatan, kita belum tahu," beber Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).
Noda darah di pakaian terakhir Brigadir J bisa digunakan untuk mencocokkan DNA dengan hasil autopsi dokter forensik.
Dari situ bisa diketahui apakah itu darah Brigadir J atau bukan.
"Kita cocokkan DNA-nya kepada dokter forensik, ini saya ambil DNA-nya, simpan DNA-nya, siapa tahu menemukan bajunya, supaya dicocokkan dengan DNA yang diambil dokter forensik dengan luka yang ada di baju," tutur Kamaruddin Simanjuntak.
Atas dugaan ini, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir Brigadir J, dia juga menduga pakaian ini berada di bawah penguasaan pihak kepolisian.
"Saya kira bajunya sudah dikuasai oleh penyidik. Ini kan harus dapat, kalau ada kehilangan baju siapa yang menghilangkan?"
"Kemungkinan cuma dua, ada di rumah dinas itu atau RS Polri. Kalau RS Polri menghilangkan baju itu, apa kepentingan dokter itu?"
"Apakah Brigadir J dibawa ke RS dalam kondisi telanjang? Tidak mungkin."
"Atau mungkin bajunya dibuka di rumah dinas. Karena itu baju dan HP adalah barang bukti yang sangat perlu," paparnya.
Baca juga: Ayah Brigadir Yosua Bertemu Mahfud MD Hari Ini, Ini yang Akan Mereka Bicarakan
Selain pakaian terakhir Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak juga mempertanyakan keberadaan ponsel Brigadir J yang hingga kini tak juga diketahui.