Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Kematian Brigadir Yosua, Misteri Ancaman Pembunuhan dan 23 Panggilan tak Terjawab
Jelang tewas ditembak, Brigadir Yosua atau Brigadir J diteror ancaman pembunuhan.
TRIBUNJAMBI.COM - Jelang tewas ditembak, Brigadir Yosua atau Brigadir J diteror ancaman pembunuhan.
Brigadir Yosua merasa tak tenang karena ancaman pembunuhan terus diterimanya.
Brigadir Yosua pun menceritakannya pada Vera Simanjuntak yang merupakan kekasihnya.
Ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Yosua pun terungkap ke publik.
Hal ini dikatakan pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak dalam program AIMAN yang tayang di KompasTV pada Senin (1/8/2022) kemarin.
Ancaman pembunuhan tersebut juga disertai dengan kalimat 'apabila dia naik ke atas akan dibunuh.'
Kamaruddin tidak mengerti apa maksud naik ke atas dan meminta pihak berwenang mengungkap hal tersebut.
"Tolong telusuri apa makna di atas ini? Apakah naik dari lantai 1 ke lantai 2 atau ada isu lain yang lagi berkembang," jelasnya.
Brigadir J telah menerima ancaman serupa sebanyak dua kali.
Ancaman pertama terjadi pada Juni 2022 di mana saat itu, Brigadir Yosua menelepon sang kekasih menceritakan hal tersebut.
Kepada Vera Simanjuntak, Brigadir Yosua bercerita meninggalkan kekasihnya tersebut dan meminta Vera mencari pengganti lain.
Sembari menangis, Brigadir Yosua juga berpamitan dengan Vera dan memohon maaf atas dosa dan kekhilafan yang pernah diperbuat.
Vera mengira Brigadir Yosua sakit hingga akhirnya muncullah pengakuan tentang ancaman pembunuhan tersebut.
"Setelah diancam akan dibunuh, kekasih tanya skuad lama atau skuad baru," ujar Kamaruddin.
Skuat lama dan baru merupakan sebutan bagi sesama ajudan Kadiv Propam non-aktif, Irjen Ferdy Sambo.