Brigadir Yosua Tewas Ditembak

TERUNGKAP Bukan Bharada E Pengancam Brigadir Yosua Tapi Ikut Berfoto Bersama Irjen Ferdy Sambo

Dari banyaknya kejanggalan itu, keluarga melalui kuasa hukum melaporkan ke Mabes Polri  terkait dugaan pembunuhan berencana.

Editor: Zulkipli
Kolase
Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan adanya ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J. 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak kejanggalan yang disebut keluarga atas kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua.

Brigadir Yosua tewas ditembak Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Penembakan terhadap Brigadir Yosua terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Dari banyaknya kejanggalan itu, keluarga melalui kuasa hukum melaporkan ke Mabes Polri  terkait dugaan pembunuhan berencana.

Sementara, kuasa hukum menilai banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan dari tewasnya Brigadir Yosua.

Seperti, kata kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, ancaman pembunuhan terhadap Brigadir Yosua.

Foto Brigadir Yosua Hutabarat semasa hidup
Foto Brigadir Yosua Hutabarat semasa hidup (Capture Kompas Tv)

Pihaknya sudah mengetahui siapa identitas sosok yang mengancam membunuh Brigadir Yosua sebelum ia ditemukan tewas di kediaman Kadiv Propam Irjen (Nonaktif) Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Bukan Bharada E ternyata. Kamaruddin Simanjuntak bilang, sosok pengancam Brigadir Yosua adalah satu di antara sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Sosok tersebut ada dalam foto bersama Irjen Ferdy Sambo dan sejumlah ajudan lainnya.

Dalam foto bersama itu, kata Kamaruddin Simanjuntak, ada Brigadir J hingga Bharada E.

Kamaruddin Simanjuntak bukan Bharada E yang melakukan pengancaman pembunuhan terhadap Brigadir Yosua.

"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu, salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu," katanya dihubungi Tribunnews, Senin, 25 Juli 2022.

"Yang jelas bukan Bharada E," sambung Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Autopsi Ulang Brigadir Yosua Hutabarat, Dokter Erni: Jarak Tembak Akan Ketahuan

Kamaruddin Simanjuntak menceritakan soal ancaman yang diterima Brigadir Yosua hingga membuat ia ketakutan dan menangis.

Ancaman dimulai sejak Juni 2022 hingga sehari sebelum Brigadir Yosua tewas, yakni pada Kamis 7 Juli 2022 di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

Punya Bukti Rekaman

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, pihaknya memiliki bukti rekaman elektronik terkait ancaman terhadap Brigadir Yosua.

"Ada saksi sangat spektakuler menyimpan rekaman elektronik. Di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir 7 Juli 2022," katanya.

Saat itu, kata Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir Yosua sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita (curhat) terkait ancaman pembunuhan. 

Siapa sosok rahasia yang menjadi teman curhat Brigadir Yosua itu, Kamaruddin Simanjuntak masih merahasiakannya.

Alasan Kamaruddin Simanjuntak faktor keselamatan saksi.

"Ancamannya kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat," ujarnya.

"Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan, kata Karopenmas terjadi di depan tangga. Berarti kalau analisanya, kan dia mau naik tangga makanya dibunuh."

"Itu analisa, tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," sambung Kamaruddin Simanjuntak.

Kasus Dugaan Pembunuhan Rencana Naik ke Penyidikan

Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua telah ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Hal ini dikatakan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

"Betul, sudah (laporan pembunuhan berencana Brigadir J naik penyidikan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (22/7/2022).

Brigjen Andi Rian Djajadi bilang, eningkatan status perkara itu setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Jumat (22/7/2022) sore.

Hingga saat ini kasus tersebut masih bergulir. Pihak keluarga terus mengungkap bukti-bukti luka yang diterima yang tidak sesuai dengan hasil autopsi dari pihak kepolisian.

Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan disegel polisi setelah prarekonstruksi kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua, Sabtu (23/7/2022).
Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan disegel polisi setelah prarekonstruksi kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua, Sabtu (23/7/2022). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Keluarga Brigadir Yosua juga meminta tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan autopsi ulang terhadap jenazah anaknya. 

Polri sendiri belakang menyetujui permohonan autopsi ulang.

Autopsi atas jenazah Brigadir Yosua akan dilakukan di salah satu rumah sakit di Jambi pada  Rabu, 27 Juli  2022 dengan melibatkan dokter forensik dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia dan dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Total ada 7 sampai 10 dokter forensik yang akan terlibat dalam autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua.

Makam Brigadir Yosua Dijagat Ketat

Jelang autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir, persiapan sudah mulai dilakukan di dua area, yakni lokasi pemakaman dan RSUD Sungai Bahar.

Pengamaman di area pemakaman saat ini sudah mulai diperketat, garis polisi sudah dipasang sejak dua hari lalu, tepat diatas makam Brigadir Yosua juga telah dipasang tenda mengantisipasi terjadinya hujan saat proses penggalian.

Kemudian juga didirikan tenda bagi yang melakukan penjagaan, karena penjagaan dilakukan selama 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu juga dipasang tanda larangan masuk bagi warga yang tidak berkepentingan di gerbang masuk pemakaman, agar areanya lebih steril.

Sudah ada larangan di depan untuk yang tidak berkepentingan dibatasi semuanya," kata koordinator penjaga di pemakaman Brigadir Yosua, Pendeta Royanto pada Senin (25/7/2022).

Selain dari anggota Pemuda Batak Bersatu dan anggota keluarga penjagaan di lokasi pemakaman juga dilakukan oleh beberapa anggota Polsek Sungai Bahar. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kuasa Hukum: Identitas Pengancam Brigadir J Ada di Foto Bersama Ferdy Sambo dan Ajudan Lain

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Persiapan Autopsi Ulang Brigadir Yosua, RSUD Sungai Bahar Lakukan Simulasi dan Dipasangi Tirai

Baca juga: Kekasih Brigadir Yosua, Vera Simanjuntak Trauma atas Kematian Calon Suami

Baca juga: Kasus Brigadir Yosua, Ada Ancaman Saat di Magelang, Pengacara Minta Cyber Turun Tangan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved