Berita Nasional

Kisah Anies Baswedan Hidup Susah Pernah Terima Bansos dan Banyak yang Merendahkan

Apa yang dialami Anies Baswedan itu dijadikan modal untuk menerbitkan kebijakan kala menjadi gubernur

Editor: Rahimin
istimewa
Anies Baswedan menjadi pembicara kunci talkshow nasional Jakarta Kota Global yang diselenggarakan Warta Kota – Tribun Network 

Pengalaman hidup di luar negeri itu, Anies Baswedan jadikan sebagai pertimbangan membangun Jakarta.

Misalnya, memberi pelayanan istimewa kepada orang jompo di Bank DKI, mempermudah pedagang-pengusaha kecil dan mikro masuk komunitas digital.

Selain itu secara fisik, menyangkut pembangunan pedestrian atau kakilima. Semula, pejalan kaki seakan sulit mendapat tempat di Jakarta.

Sebab, paradigma kebanyakan orang, alat transportasi adalah kendaraan bermotor. Jadi pengguna jalan seakan hanya orang berpunya, yang memiliki kendarana bermotor.

Ia juga membangun ukuran hunian. Di Jakarta dan kota lain di Indonesia, ukuran ketinggian hunian rata-rata pendek kurang dari 3 meter, sehingga sumpek. Penat.

Baca juga: Pengamat Soroti Peluang Besar Tri Rismaharini Gantikan Anies Baswedan Dibanding Gibran

Kini, Anies Baswedan menggagas rumah susun setinggi lebih dari 4 meter.

“Ini berangkat dari fakta waktu pandemic, rumah sempit sangat menyiksa. Ibu memasak, anak belajar daring, bapak merokok. Ini membuat tidak sehat. Sekarang kami bangun rusunawa setingg 4 meteran. Sebentar lagi selesai,” katanya.

Anies Baswedan menjadi pembicara kunci talkshow nasional Jakarta Kota Global yang diselenggarakan Warta Kota – Tribun Network
Anies Baswedan menjadi pembicara kunci talkshow nasional Jakarta Kota Global yang diselenggarakan Warta Kota – Tribun Network (tribunnews)

Awasalnya, saat Pemprov DKI membangun pedestrian Jakarta, terkesan memperluas areal untuk kakilima dan mempersempit jalan raya untuk pengguna kendaraan. Rupanya program itu dilakukan untuk memberi ruang kepada masyarakat pejalan kaki.

Pemprov DKI Jakarta juga memperluas atau memperbarui taman-taman kota dengan prinsip menjadi park, yaitu taman sekaligus tempat bermain masyarakat umum. Bukan park, tempat indah untuk jadi tontontan.

“Sekarang, banyak taman. Target kami, dalam jarak 800 sampai 1 kilometer harus ada taman. KPI sukses membangun taman, kalua burung semakin banyak hidup di Jakarta. Juga kalua semakin banyak warga bermain di taman,” ujar Anies Baswedan sebagai tekad untuk membangun Jakarta sebagai Kota Global, yang sejajar dengan kota modern dunia.

Jawab Tudingan Intoleran

Suami dari Fery Farhati juga menyinggung tentang tudingan tentang dirinya sebagai intoleran akibat isu politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Setelah hampir lima tahun menjabat, Anies Baswedan meminta masyarakat untuk menunjukkan bukti, bawha kebijakannya hanya menguntungkan sekelompok orang dan merugikan kelompok lain. Ia mengatakan, semua pihak dilayani.

Jakarta Kota Global

Anies Baswedan mengklaim, saat ini Jakarta telah menjadi kota global.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved