Berita Kota Jambi
Cecep Sukses Membagun 23 Sumur Wakaf Untuk Pesantren dan Masjid
Status Facebook Cecep Perdianto tentang pembuatan sumur wakaf pagi ini kembali di ramaikan dengan berbagai komentar dari rekan-rekanya.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
Aktif di sosial media, Cecep pun memposting aktifitasnya, namun siapa sangka justru menjadi titik balik dia sebagai penyambung tangan teman-temanya dalam menyalurkan sedekah.
Cecep menceritakan semenjak memposting kegaiatan tersebut banyak teman-temanya yang menitipkan uang untuk di buatkan sumur wakaf.
Bahkan uang kas untuk pembuatan sumur tersebut tidak pernah kosong.
Menariknya Cecep sendiri tidak pernah mencari donatur untuk kegaiatan mereka,
"Entah kenapa teman-teman percaya dan menitipkan uangnya kepada saya," katanya.
Sejak memulai Juni 2021 Sampai saat ini dia telah membuat 23 Sumur wakaf di seputaran Kota Jambi.
Saat ini, Cecep dan ketiga temanya membuat Yayasan Story Langit Indonesia, agar bisa lebih luas lagi menyalurkan wakaf dari masyarakat.
Cecep sendiri bertindak sebagai Bendahara, sementara itu untuk ketua yayasan ada Berlian Santosa, Eko Saryono sebagai sekretaris dan Ariyanto Budiman sebegai pembina.
Dengan adanya Yayasan ini tidak hanya sebatas membuat sumur saja, namun sudah berkembang keberbagai aktifitas yang lain. Satu di antaranya melahirkan pelaku usaha baru di Kota Jambi.
Cecep menceritakan program satu ini lebih fokus menyalurkan dana donatur untuk mendidik penerima zakat agar bisa mandiri dengan memberikan lapangan pekerjaan.
Seperti tempat cuci motor yang berada di Jalan Bangka ini, tempat cuci motor yang memberikan fasilitas cuci motor gratis untuk guru ngaji ini merupakan program dari pengembangan Yayasan Story Langit Indonesia.
Cecep mengatakan Yayasan Story Langit Indonesia.tidak hanya sekedar menyalurkan Bantuan saja, namun juga ada program kemasjidan yaitu program. Mesjid moderen.
Beberapa program tahunan mesjid moderen ini adalah story' langit Camp, program ini lebih bertujuan mengenalkan DNA menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap mesjid.
Programnya sendiri lebih ke kamling di sekitar masjid dengan menghadirkan berbagai permainan yang fan dan memperkenalkan masjid kepada anak-anak.
Kemudian ada juga program bingkisan untuk fisabilillah, program ini lebih menitik beratkan memberikan bingkisan ke beberpa guru ngaji yang memenag kehidupannya susah. Namun untuk program ini tidak untuk di publikasikan.