Islah Bahrawi Desak Polisi Tangkap Kelompok Khilafatul Muslimin: Mereka Mau Gusur Pancasila

Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menilai pihak kepolisian perlu menindak tegas kelompok khilafatul muslimin.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: istimewa/Kompas.tv
Tangkapan layar pemotor bawa atribut Khilafah di Jakarta Timur. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menilai pihak kepolisian perlu menindak tegas  kelompok khilafatul muslimin yang terekam video melakukan konvoi menggunakan atribut kilafah di Jakarta dan Brebes, Jawa Tengah.

Menurutnya konvoi yang dilakukan kelompok Khilafatul Muslimin itu tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan aturan hukum dan ideologi di Indonesia.

“Mereka lakukan konvoi, dan tujuannya ingin gusur pancasila dengan ideologi Khilafah,” ujar Islah Bahrawi kepada Jurnalis KOMPAS TV Putri Aulia Faradina, Selasa (31/5/2022).

“Menurut saya sudah bisa ditindak secara hukum meskipun bukan dengan UU teror. Ini bukan ranah densus 88 misalnya, tapi ini betul-betul ranah kepolisian untuk lakukan penindakan karena ini adalah bagian dari tindak pidana umum seperti tindak pidana makar, misalnya,” sambung Islah.

Kata Islah, pelaku yang melakukan konvoi menggunakan atribut kilafah seyogyanya bisa ditindak tegas.

“Sepanjang alat buktinya cukup dan pasal-pasalnya bisa memadai. saya pikir kelompok-kelompok ini sudah waktunya untuk ditindak, karena kalau tidak bisa selesaikan paham-paham ideologi transnasional seperti ini, yang akhirnya tergerus entitas kebangsaan kita, kedaulatan negara kita,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Sejarah Perkembangan Islam di Musium Gentala Arasy Ternyata Dibawa oleh Orang Cina

“Menurut saya sudah harus bisa diselesaikan hari ini, jika tidak ini akan menjadi konflik yang besar di masa depan,” tambahnya.

Islah lebih lanjut menceritakan, Khilafatul Muslimin berdiri sejak 1997. Islah mengaku heran Khilafatul Muslimin baru menggeliat saat ini.

“(Khilafatul Muslimin) Didirikan oleh mantan napi teroris bernama Abdul Qodir Ahmad Albaraja. Memang menggeliat 1 tahun sebelum pemilu 2024, ini pasti berkepentingan soal-soal pragmatisme politik,” kata islah.

“Ironisnya, paham-paham khilafah ini justru hidup di negara demoratis, padahal mereka ini anti-demokrasi bahkan ingin gusur demokrasi,” sambungnya.

Baca juga: Mahasiswa di Malang Ditangkap Densus, Pernah Komunikasi Dengan Tersangka Teroris JAD

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved