Pemkot Jambi Putuskan WFO Ketimbang WFH, Wawako: Kita Tak Langgar Aturan, Sesuai Kondisi Lapangan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemkot Jambi memilih work from office (WFO) ketimbang kebijakan work from home (WFH) dari Menpan-RB dengan tujuan urai kemacetan.

Informasi media massa beredar Tjahjo Kumolo Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) menyetujui usulan Listyo Sigit Prabowo Kapolri Jenderal (Polisi) agar aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan swasta jalankan WFH.

"Kita tidak melanggar peraturan edaran dari Menpan-RB, namun kita melihat kondisi lapangan. Disesuaikan begitu," jelas Maulana, Wakil Wali Kota Jambi, Senin (9/5/22).

"Sampai saat ini kami memilih WFO. Pertimbangannya kasus di Kota Jambi sudah di bawah 10, dan tidak ada kenaikan kasus paska lebaran (Idul Fitri)," lanjutnya.

Maulana mengaku, Pemkot Jambi melakukan monitor terus selama cuti lebaran tidak terjadi lonjakan kasus pada wilayah setempat.

Selama 11 hari cuti bersama lebaran, masyarakat banyak yang terdampak penundaan pelayanan.

"Itu 11 hari nggak ngurus KTP, akta-akta. Jual beli tanah, lalu nol kontrol kesehatan selama itu juga, pasti pelayanan meledak dan jumlah pasien meningkat tajam," ujar Maulana.

Sehingga keadaan yang sekarang Pemkot Jambi memutuskan lebih baik untuk lakukan WFO.

Karena menurutnya apabila WFH diterapkan, maka masyarakat akan menunggu pelayanan lebih lama.

Sedangkan saat sidak hari pertama, para tenaga kesehatan Kota Jambi tidak banyak yang hadir untuk tatap muka secara virtual.

Banyak dari mereka yang langsung mengikuti pelayanan.

(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)

Simaklah berita-berita terbaru Tribunjambi.com melalui Google News 

Baca juga: ASN Mulai Bekerja Normal Usai Libur Lebaran, Fadhil Arief: Pola WFH Tak Efektif di Batanghari