Pengunjung Candi Muaro Jambi Membeludak, BPCB Provinsi Jambi Kekurangan Petugas Awasi Wisatawan

BPCB Provinsi Jambi melalui Kelompok Kerja Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi memperketat pengawasan di situs cagar budaya.

Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Musawira
Seorang wisatawan memanjat pagar situs Candi Gumpung KCBM Muara Jambi saat momen libur lebaran 2022. 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Menyusul ledakan wisatawan ke Kawasan Candi Muaro Jambi saat libur lebaran 2022, BPCB Provinsi Jambi melalui Kelompok Kerja Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi memperketat pengawasan di situs cagar budaya.

Kapokja KCBN Muara Jambi BPCB Provinsi Jambi, Faizal mengatakan saat ini pemerintah sendiri sudah memutuskan tahun ini untuk membuka kunjungan bagi wisatawan ke KCBN Muara Jambi.

Secara umum dalam sisi pengamanan, menurutnya BPCB Provinsi Jambi dibantu personel Polres Muara Jambi untuk melakukan pengamanan di objek wisata.

Namun, untuk pengamanan terhadap situs cagar budaya itu diawasi oleh petugas jaga atau satpam situs cagar budaya.

Dengan membludaknya wisatawan, tak sedikit pula petugas kecolongan dalam pengawasan.

Ironisnya wisatawan ini bahkan ada yang memanjat dan berjalan di tempat ibadah yang terbuat dari tanah liat tersebut.

Menurut pantauan Tribunjambi.com di lokasi, ada sekelompok pengunjung sedang bersantai di atas pagar luar dari Situs Candi Gumpung.

Baca juga: Polres Muaro Jambi Prediksi di Atas 5.000 Kunjungan Wisatawan ke Candi Muarojambi Hingga Akhir Libur

Sebetulnya hal ini tidak boleh dilakukan karena akan menyebabkan kerusakan terhadap struktur bata itu sendiri.

Faizal mengatakan pihaknya fokus melakukan pengamanan diberbagai situs. Terutama di Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Astano dan Candi Tinggi I serta beberap situs disekitarnya. Areal tersebut merupakan lokasi yang sering dikunjungi wisatawan.

“Jumlah satpam kita memang sudah tidak banyak lagi. Saat ini tersisa 14 orang itu dibagi-bagi setiap situs dan pos utama pengamanan. Pembagiannya per dua orang,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat (6/5/2022).

Tentu belasan satpam ini belum mencukupi untuk mengawasi pengunjung yang jumlahnya ribuan orang, apalagi diangka 3.000 pengunjung, petugas cukup kuwalahan.

Namun pihaknya tetap memperdayakan jumlah yang ada dengan dibantu Juru Pelihara (Jupel) PNS.

“Jumlah ini khusus saat momen libur lebaran tentu masih kurang, kita perlu banyak melakukan pengamanan,” ujarnya.

BPCB Provinsi Jambi mengkhawatirkan pengunjung yang belum mengetahui larangan-larangan saat berada di situs cagar budaya misalnya dilarang memanjat candi, berjalan di atas pagar candi dan berjalan bukan pada tempatnya, hal ini perlu diawasi.

Baca juga: Lebaran 2022 Polisi Terapkan Buka Tutup Lalin Menuju Kawasan Candi Muaro Jambi, Ini Alasan Kapolres

“Dari beberapa hari ini memang ada beberapa pengunjung yang mencoba naik ke atas struktur candi namun kesigapan petugas kita di lokasi itu bisa diantisipasi. Dengan menaiki struktur candi, kalau diinjak lama-lama, struktur bata itu akan haus,” ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah memberikan rambu-rambu larangan disetiap situs cagar budaya agar pengunjung bisa memahami ketika berada di lokasi situs cagar budaya.

“Saat ini ada 4 situs yang kita tutup dari kunjungan yakni Candi Koto Mahligai, Candi Kedaton, Situs Parit Duku dan Candi Gedong. 4 situs ini ditutup dari kunjungan karena persiapan menghadapi pemugaran,” pungkasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved