Tips Kesehatan
Cara Mendeteksi Kanker Serviks, Lakukan Tes Pap Smear dan IVA
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang mencatat korban jiwa tertinggi di Indonesia, sehingga penting untuk melakukan deteksi dini.
IVA adalah pemeriksaan secara inspekulo dengan mata telanjang setelah asam asetat dioleskan ke serviks.
Pemberian asam asetat 3-5 persen akan memengaruhi epitel abnormal. Serviks yang diberi asam asetat 5 persen akan merespons lebih cepat.
Apabila setelah 20 detik asam asetat dioleskan ke serviks muncul warna putih, maka hasilnya positif.
Efek itu akan menghilang sekitar 50-60 detik.
Pemeriksaan IVA ini menjadi alternatif terbaik dari pap smear karena:
- Murah
- Praktis
- Sangat mudah dilakukan tenaga kesehatan dengan peralatan sederhana.
2. Tes pap smear
Tes pap smear adalah tes yang telah dipakai bertahun-tahun untuk mendeteksi kelainan yang terjadi di sel leher rahim.
Tes ini menggunakan metode pemeriksaan di mana sel serviks diambil, kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut.
Perubahan yang dideteksi sejak dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan dilakukan sebelum sel itu berkembang menjadi kanker.
Tes pap smear memerlukan waktu beberapa menit dan biasanya dilakukan secara teratur.
Tes ini perlu dilakukan, meski tidak melakukan aktivitas seksual.
Disarankan tes ini dilakukan seminggu atau dua minggu setelah menstruasi berakhir.
Namun seorang wanita sudah menopause, dapat melakukan tes pap smear kapan saja.
Bagi wanita yang kandungan dan leher rahim nya sudah diangkat, tidak perlu lagi melakukan tes deteksi dini karena sudah terbebas dari risiko menderita kanker serviks.
Baca juga: Tanda Awal Kanker yang Tidak Boleh Disepelekan, Muncul Benjolan di Bawah Kulit
Gejala