Menteri BUMN, PUPR dan Perhubungan Tanggapi Masukan Lima Gubernur di Sumbagsel
Tiap gubernur menyampaikan kebutuhan masing-masing provinsi dan ditanggapi langsung oleh menteri-menteri yang merupakan tokoh masyarakat sumbagsel
TRIBUNJAMBI.COM - Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Subagsel) mengadakan Seminar Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II dengan tema Meneguhkan Komitemen "Dulur Kito" dalam Mengakselerasi Konektivitas Darat - Laut Antar 5 Provinsi Se Sumbagsel Untuk Nusantara - Indonesia.
Seminar Jilid II yang diadakan pada hari Sabtu 16 April 2022 di Ciputra Artprenuer - Kuningan Jakarta Selatan.
Dihadiri secara langsung lima gubernur di Sumbagsel yaitu Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan, Erzaldi Rosman Gubernur Bangka Belitung, Arinal Djunaidi Gubernur Lampung, Al Haris Gubernur Jambi, dan Rohidin Mersyah Gubernur Bengkulu.
Masing-masing gubernur telah menyampaikan kebutuhan masing-masing provinsi dan ditanggapi langsung oleh menteri-menteri yang merupakan tokoh masyarakat yang berasal dari Sumbagsel seperti Erick Thohir Menteri BUMN dulur kito wong Gunung Sugih Lampung Tengah. Lalu Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan wong Palembang dan ada juga Basuki Hadimuljono Menteri PUPR yang juga pernah tinggal dan sekolah di sumsel.
Yang pertama menyampaikan tanggapan yaitu Basuki Hadimuljono, untuk pembebasan lahan pembuatan tol Palembang - Betung masih dalam proses.
Nantinya tol ini akan selesai di Juni 2023 dan Agustus bisa dioperasionalkan. Untuk tol Betung Sumsel - Jambi nantinya akan diselesaikan juga, masih dicari skemanya.
Baca juga: Maspro Adakan Seminar Membangun Aglomerasi Jilid II
"Untuk pelabuhan di Sumsel memang belum ada. Tapi memang semua belum punya pelabuhan, tentu ini akan jadi kompetitif. Sebetulnya yang paling layak itu Pelabuhan Panjang di Lampung, karena dengan adanya tol. Nanti akan dibuat juga exit tol disana. Untuk Pelabuhan Tanjung Carat di Sumsel, kami akan dukung juga," kata Basuki.).
Menurut Basuki yang pernah tingal di Sumsel, untuk Jambi satu provinsi ada dua pelabuhan, harapannya ditentukan mana yang diprioritaskan karena jauh-jauh.
Pelabuhan Muara Sabak sudah selesai dan berikutnya Pelabuhan Sungai Rambut, Tanjung Jabung. Perlu ada pembedaan untuk kedua pelabuhan ini, karena kalau semuanya sama akan saling mematikan.
"Kemudian untuk Jembatan Sumsel Bangka Belitung akan kita ikuti updatenya dari dinas perhubungan. Memang sudah dimulai dengan desainnya, namun untuk pembiayaannya apakah menggunakan APBN atau KPBU masih dalam pembahasan," katanya
Sedangkan untuk Bengkulu menurut Basuki, kalau mau ke Samudra Hindia, itu harus hati-hati. Karena ombaknya besar dan lautan yang ganas.
"Kita akan dukung Sumbagsel untuk berkembang kedepan. Akan kita jadikan sapu lidi yang kuat. Saya harapkan dari kegiatan ini ada laporan hasil yang didiskusikan ini pesannya.
Sementara itu Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk Tanjung Carat memang kompak, nggak ada APBN jadi bisa melalui swasta dan In Syaa Allah bisa jadi. Begitu juga dengan Pelabuhan Panjang. Jadi sekarang ini mengalakan swasta untuk aktif dan diupayakan tidak pakai APBN.
"Kalau ada pihak swasta maka akan jalan dan dikoordinasikan dengan baik. Dilakukan dengan sistematis dan kalau buat proyek harus jadi. Namun harus realistis baik itu pembangunan maupun operasional," kata Budi Karya Sumadi yang merupakan Wong Palembang.
Baca juga: Erick Thohir Akan Memberikan Pidato Kunci di Seminar Maspro Sumbagsel
Menurutnya, untuk di Bengkulu apa yang sudah ada bisa dioptimalkan.