Berita Nasional
Erick Thohir Akan Memberikan Pidato Kunci di Seminar Maspro Sumbagsel
Berita Nasional-Untuk mengenal lebih jauh, ikuti seminarnya. Terlebih, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan pidato kunci..
TRIBUNJAMBI.COM-Masyarakat tentu masih asing dengan Maspro Sumbagsel. Apakah itu? Maspro Sumbagsel merupakan singkatan dari Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan. Untuk mengenal lebih jauh, ikuti seminarnya. Terlebih, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan pidato kunci di seminar tersebut.
Seminar hasil kajian Maspro Sumbagsel mengangkat tema "Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia" secara hybird. Kegiatan ini berlangsung di Grand Ballrom Fairmont Hotel Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2022) pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.
Adapun yang ingin mengikuti secara online, bisa melalui Zoom dengan link bit.ly/MasproSumbagsel, dan disiarkan langsung melalui Youtube MASPRO SUMBAGSEL. Untuk mendapatkan E-Certificate seminar ini, peserta bisa lebih dahulu mendaftar pada https://bit.ly/Registrasi_MasproSumbagsel.
Tak tanggung-tanggung, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan pidato kunci pada kegiatan ini. Kemudian dilanjuti dengan Diskusi Panel atas kajian Maspro Sumbagsel yang akan dimoderatori Helmy Yahya. Adapun penelisnya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Gubernur Lampung Arina Djunaidi, dan Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya.
Teknisnya, Berly Martawardaya akan memaparkan
hasil kajian dari percepatan pembangunan kawasan aglomerasi Sumbagsel. Kemudian ditanggapi oleh kelima gubernur.
Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi menjelaskan, seminar hasil kajian ini dilakukan untuk mengetahui potensi wilayah Sumbagsel. Seperti memetakan kondisi dan potensi perekonomian, sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) aglomerasi Sumbagsel.
Kata Gandhi, kegiatan ini juga bertujuan untuk menganalisa sejumlah permasalahan. Di antaranya kesenjangan, distribusi pendapatan dan kesejahteraan di kawasan aglomerasi Sumbagsel. Dan tentunya, memberikan rekomendasi bagi kepala daerah untuk mendongkrak perekonomian Sumbagsel.
"Seminar ini juga memberikan rekomendasi kebijakan dan langkah yang perlu ditempuh oleh pemerintah dan swasta untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki kawasan aglomerasi Sumbagsel. Khususnya peran BUMN dalam mendukung terwujudnya rekomendasi kebijakan dimaksud," urai Gandhi di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan, integrasi dan kerja sama regional dalam bentuk kolaborasi pembangunan bukanlah metafora belaka. Karena sinergi seperti ini terbukti meningkatkan efisiensi pasar, memperluas kegiatan ekonomi hingga reformasi kebijakan dan institusi daerah.
Gandhi yakin kolaborasi ini akan berdampak besar untuk perubahan dan perbaikan Sumbagsel, termasuk pengentasan permasalahan sosial dan kesenjangan ekonomi. "Karena itu integrasi dan kerja sama regional sudah sepatutnya dilakukan. Apalagi dengan berkembangnya konsep aglomerasi yang secara tidak langsung memberikan nilai tambah atas kolaborasi yang sudah berjalan selama ini," tuturnya.
Untuk diketahui. Sumbagsel yang terdiri dari Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung, secara historis merupakan wilayah dari Kerajaan Sriwijaya dan memiliki kemiripan serta kedekatan budaya. Terlebih, Sumbagsel memiliki posisi strategis yang berdekatan dengan Semenanjung Malaysia dan Pulau Jawa.
Tak hanya itu, Gandhi menyebut Sumbagsel memiliki banyak potensi, baik SDA, SDM, maupun pariwisata. Sayangnya hal ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga peluang ini harus dimaksimalkan dengan adanya sinergi dan kolaborasi lintas provinsi serta kabupaten/kota untuk mengakselerasi pembangunan Sumbagsel.
"Teori yang berhubungan dengan aglomerasi percaya bahwa kedekatan geografis memudahkan transmisi ide dan transfer teknologi, serta dapat menjelaskan secara simultan bagaimana satu wilayah tumbuh dan berkembang lebih cepat. Berbagai studi mengkaitkan aglomerasi dan pertumbuhan ekonomi dalam pengertian pertumbuhan nilai tambah industri, pertumbuhan kesempatan kerja, pertumbuhan produktivitas tenaga kerja," terang Gandhi.
Soal SDM, tak perlu diragukan. Saat ini para profesional yang lahir, berasal dan atau pernah mengenyam pendidikan di Sumbagsel telah tersebar dan berkarya di berbagai bidang pengabdian. Bahkan, tidak sedikit yang mencapai posisi tinggi pada tingkat nasional.
Sekretaris Jenderal Maspro Sumbagsel Hafiz Tinerizza menganggap para profesional tersebut perlu diwadahi dalam satu komunitas. Tujuannya, agar dapat berkontribusi optimal bagi pembangunan di Sumbagsel. "Melalui semangat kekinian untuk fokus pada pembangunan di wilayah aglomerasi Sumbagsel para profesional ini perlu wadah baru sebagai nilai orisinilitas dan kebaruannya," cetusnya.