115 Warga Filipina Tewas Akibat Tertimbun Longsor, Puluhan Orang Masih Hilang

Badai juga menyebabkan hujan lebat selama beberapa hari, hingga memaksa puluhan ribu orang mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.

Editor: Rahimin
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Ilustrasi longsor 

Badai Megi datang empat bulan setelah topan super menghancurkan sebagian besar negara itu.

Filipina adalah negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dibandingkan negara-negara lainnya.

Negara itu dilanda rata-rata 20 badai setiap tahun. Di provinsi tengah Leyte wilayah yang paling parah terkena dampak Megi.

Tanah longsor yang menghancurkan komunitas pertanian dan nelayan, hingga memusnahkan rumah-rumah dan mengubah lanskap.

Wilayah rawan bencana itu kerap dirusak oleh badai, termasuk serangan langsung dari Topan Super Haiyan pada tahun 2013.

Para ilmuwan memperingatkan, badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim yang didorong oleh perilaku manusia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Tewas Tanah Longsor di Filipina Capai 115 Orang, Kemlu Cek Kondisi WNI

Baca juga: Polisi Terus Selidiki Penyebab Longsor Area Tambang Batu Bara di Bungo

Baca juga: BREAKING NEWS Lima Karyawan PT KIM di Bungo Tewas Tertimbun Longsor

Baca juga: BREAKING NEWS Longsor Kembali Terjadi di Sungai Penuh, Akses Transportasi Sempat Lumpuh

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved