Percandian Muarajambi dari Presiden ke Presiden

Kompleks Percandian Muarajambi sekarang seolah jadi magnet utamanya bagi para pejabat Negara di ibu kota saat berkunjung ke Jambi.

Belum lama ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang berkunjung ke sana. Nah hari ini Presiden Jokowi ke Jambi dan akan berkunjung ke situs Percandian Muarajambi, situs terluas di Asia Tenggara tersebut.

Presiden Jokowi rencananya akan bekunjung ke Candi Kedaton, satu di antara candi yang ada di Percandian Muarajambi. Candi Kedaton termasuk kawasan yang luas. Ada sejumlah temuan pada candi yang dipugar pada tahun 2019 itu.

Presiden Jokowi bukanlah Presiden Indonesia pertama yang berkunjung ke Candi Muarajambi. Pada 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam lawatan dua hari ke Jambi, juga mampir ke candi.

Bahkan saat itu digelar seremonial di sana. Presiden SBY menetapkan bahwa kompleks Percandian Muarajambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu.

Kunjungan kepala negara ini hendaknya jangan sekadar seremonial semata. Kunjungan yang tak meninggalkan bekas dan makna.

Baca juga: KAMMI Kota Jambi akan Gelar Teatrikal Bakar Tangan, Tolak Kunjungan Presiden Jokowi

Baca juga: Jokowi ke Jambi Akan Disambut Juga oleh Badko HMI Jambi dan Kelompok Cipayung Plus

Maka alangkah elok pemerintah daerah bisa menangkap momentum langka ini. Misal, bagaimana agar langkah menjadikan Percandian Muarajambi sebagai warisan dunia oleh UNESCO benar-benar terwujud.

Sebab sudah lama ini digaungkan, nyatanya masih jauh panggang dari api.

Kita bersyukur bahwa desa-desa di sekitar candi terus bergeliat.

Kepedulian masyarakat timbul. Tapi faktanya, para pemangku kebijakan masih belum mangkus menangani stockpile batu bara di sekitar kawasan percandian.

Baca juga: Presiden Jokowi Berkunjung ke Candi Muara Jambi, Ini Harapan Kadisparpora Muaro Jambi

Sesuatu yang sangat tampak di depan mata. Maka jangan sampai keinginan mengangkat Candi Muarajambi berhenti sebatas lip service semata. (*)