Perbedaan Ayam Kampung dan Negeri, Warna Daging Ayam Negeri Terang dan Terdapat Lapisan Lemak

Perbedaan Ayam Kampung dan Negeri, Warna Daging Ayam Negeri Terang dan Terdapat Lapisan Lema

TRIBUNJAMBI.COM - Ayam menjadi sajian favorit dan banyak disukai orang di Indonesia.

Ada beragam olahan ayam seperti ayam goreng, sup ayam, ayam bakar, ayam penyet dan lainnya.

Ayam pun terbagi menjadi dua jenis ada ayam kampung dan ayam negeri.

Olahannya biasanya berbeda karena secara tekstur akan mempengaruhi hasil masakan.

Ayam ras pada dasarnya dibudidayakan secara genetis dalam kandang yang sempit untuk disembelih dan diperjualbelikan di pasaran.

Sementara ayam kampung merupakan jenis ayam yang diternakan secara liar di lahan yang luas, meskipun saat ini juga banyak ternak ayam kampung untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

Ayam kampung diberi makanan berupa pakan khusus, tetapi jenis ayam kampung organik juga mencari makan sendiri di alam bebas. 

Ayam kampung sering kali dijual dengan cara disembelih dadakan di pasar tradisional.

Melihat dari jenis makanan, cara hidup, dan berkembang biak, kedua jenis ayam ini punya beberapa perbedaan.

Dikutip dari buku "Koleksi 120 Resep Masakan Ayam" (2010) karya Yasa Boga terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, ada tiga perbedaan ayam ras dan ayam kampung.

Baca juga: Resep Sayur Asem Jawa untuk Menu Buka Puasa

1. Bentuk badan ayam kampung dan negeri

Ayam ras punya bentuk badan yang cenderung bulat dan gemuk. Biasanya ayam ras dijual dengan berat kurang lebih dua kilogram dalam keadaan sudah dipotong-potong.

Harga setiap bagian tubuh ayam berbeda beda, dan bagian dada ayam termasuk yang paling mahal. Bagian paha atas dan paha bawah harganya meyesuaikan dengan ukuran daging.

Bagian sayap ayam ras harganya cenderung rendah karena hanya punya sedikit daging.

Sedangkan bentuk badan ayam kampung cenderung agak panjang, dan biasanya dijual dengan berat sekitar 500 hingga 1200 gram. Khusus untuk ayam kampung betina yang gemuk, badannya sedikit membulat.

Ayam kampung dijual dalam keadaan utuh, sehingga tidak ada perbandingan harga pada tiap bagian ayam.

Baca juga: Resep Ayam Kecap Pedas Manis, Inspirasi Menu Buka dan Sahur

2. Warna dan tekstur daging ayam negeri dan ayam kampung

Warna daging ayam negeri terang dan terdapat lapisan lemak di bawah kulitnya yang tebal. 

Bagi sebagian orang, lemak yang ada pada daging ayam negeri dinilai kurang enak.

Oleh karena itu disarankan untuk tidak memasak ayam negeri dengan cara direbus supaya lemak yang kurang sedap tidak mengganggu cita rasa kaldu ayam.
Kulit ayam negeri cenderung tebal, tekstur dagingnya lunak, berlemak, dan hampir tidak punya otot.

Ayam negeri dibudidayakan secara genetis, sehingga tidak mampu hidup di alam terbuka. Hal ini membuat otot-otot daging ayam lunak dan tidak terbentuk.

Lain halnya dengan ayam negeri, warna daging ayam kampung agak gelap dan teksturnya liat karena memiliki banyak otot dibanding lemak. 

Ayam kampung berasal dari keturunan ayam hutan yang hidup di lahan luas, sehingga otot-otot daging ayam kampung lebih keras dibandingkan ayam negeri.

Baca juga: Resep Udang Goreng Tepung, Gunakan Api Sedang Saat Menggoreng

3. Harga ayam kampung dan ayam negeri

Ayam ras dibudidayakan secara efisien dan pasokannya relatif melimpah, sehingga tidak sulit menemukan ayam ras di pasaran saat ini.

Ayam ras bisa dibeli per bagian dengan bobot yang diinginkan tanpa harus membayar satu ekor ayam. Harga ayam ras pun relatif ekonomis dibanding ayam kampung.

Sementara ayam kampung hidup di lahan yang luas dan memerlukan pakan alami untuk asupan nutrisi pada ayam.

Hal ini membuat harga ayam kampung lebih mahal dibanding ayam ras.

Ayam kampung biasanya dibeli dalam bentuk utuh per ekor dan tidak bisa dipisah per bagian seperti ayam ras. Faktor-faktor tersebut yang membuat ayam kampung cenderung lebih mahal dari ayam negeri. 

Sumber: Kompas.com

Berita lain terkait Resep Praktis