Home and Garden

Batas Aman Menggunakan Minyak Goreng Bekas, Cara Menghemat saat Mahal

Penggunaan minyak goreng bekas memang harus dibatasi, namun teman-teman tidak bisa menentukan jumlah penggunaannya.

Editor: Nurlailis
Tribunjambi/Muzakkir
Batas aman menggunakan minyak goreng 

TRIBUNJAMBI.COM - Minyak goreng menjadi bahan penting dalam memasak terlebih untuk menu tumisan atau goreng-menggoreng.

Tidak semua orang suka makanan rebus sehingga lebih memilih menu masakan yang goreng.

Naiknya harga minyak goreng membuat pedagang dan ibu rumah tangga berteriak.

Ada cara agar minyak goreng menjadi hemeat dengan menggunakannya berulang kali.

Namun berapa kali kah batas aman dalam menggunakan minyak goreng?

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret Berbagai Merek, Mulai Rp 20 Ribu per Liter

Batasan Penggunaan Minyak Goreng Bekas

Penggunaan minyak goreng bekas memang harus dibatasi, namun teman-teman tidak bisa menentukan jumlah penggunaannya.

Tidak ada angka pasti yang bisa menjadi batas penggunaan minyak goreng bekas.

Tapi teman-teman bisa mengamati kondisi minyak goreng masih layak atau tidak untuk digunakan.

Beberapa tanda minyak goreng bekas tidak lagi layak pakai adalah adanya perubahan warna pada minyak, dari yang tadinya jernih menjadi keruh.

Atau, timbul bau aneh pada minyak goreng. Bau aneh ini bisa mengontaminasi makanan selanjutnya sehingga mengurangi citarasa.

Tanda ketiga, adalah adanya lapisan di permukaan minyak atau kotoran yang menggenang di bawah cairan minyak.

Jika teman-teman menemukan tanda-tanda tersebut maka sebaiknya minyak goreng bekas segera dibuang.

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Kemasan Premium Hari Ini, Ada yang Rp 60 Ribu

Hal-Hal yang Merusak Minyak Goreng Lebih Cepat

Ada beberapa faktor yang merusak kualitas minyak goreng lebih cepat.

Pertama adalah alat masak yang digunakan, seperti di restoran besar yang memilih menggunakan wadah yang besar.

Wadah besar ini akan membuat residu makanan sebelumnya akan langsung tenggelam dan tak mengontaminasi sajian yang tengah digoreng.

Kedua, adalah bahan makanan yang teman-teman goreng. Semakin kompleks sajian yang ada, maka akan semakin banyak residu gorengan yang mencemari minyak.

Semisal, menggoreng ayam tepung atau sajian yang berlapis tepung roti.

Bahan makanan yang kaya akan lemak juga akan menambah jumlah lemak jahat dalam minyak goreng dengan cepat dibanding bahan makanan rendah lemak seperti sayur dan umbi-umbian.

Terakhir, minyak goreng bekas bisa lebih cepat rusak akibat dari cara penyimpanan yang salah.

Karena kelembaban, panas, dan cahaya sangat bisa merusak minyak goreng dengan cepat.

Baca juga: Warga Ngeluh Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, DPRD Minta Pemprov Jambi Cari Solusi

Cara Buat Minyak Goreng Kembali Jernih

Saat kondisi minyak goreng tidak terlalu keruh, teman-teman bisa membersihkannya dan membuat kembali jernih.

Dengan begitu, minyak goreng akan aman untuk digunakan memasak berbagai makanan kembali.

Cara pertama untuk membuat minyak jernih adalah dengan menggunakan bantuan nasi.

Nasi yang masih baru bisa dimasukan dalam minyak saat kondisi masih panas.

Kotoran pada minyak akan menempel pada nasi dengan sendirinya, lalu angkat nasi dan buang.

Selain dengan nasi, teman-teman juga bisa menggunakan kain katun untuk meyaring minyak.

Jadi setelah selesai menggoreng, pindahkan minyak ke wadah lain sambil disaring menggunakan kain katun.

Serat kain katun yang rapat, akan mencegah kotoran ikut berpindah ke wadah penyimpanan.

Nah, itu tadi cara mengetahui batas penggunaan minyak bekas serta cara membutnya kembali jernih.

Baca juga: Distribusi Minyak Goreng untuk Jakarta, Apical Group dan T.CARE Gelar Penjualan 36.000 Liter

Sumber: Bobo

Berita lain tekait Home and Garden

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved