Perang Rusia Ukraina

Indonesia Sebagai Presiden G20 Dianggap Bisa Berperan Mengakhiri Perang Rusia Ukraina

Pernyataan NATO untuk tidak akan pernah menerima Ukraina sebagai anggota didasarkan pada penilaian NATO agar Ukraina menjadi negara yang netral.

Editor: Rahimin
Tribunnews.com/Gita Irawan
Guru Besar UI Hikmahanto Juwana. 

Menurutnya, setelah mendapat lampu hijau barulah Indonesia mengkomunikasikan hal ini ke Rusia.

Bila Rusia setuju, selanjutnya Indonesia perlu melakukan kontak ke Ukraina.

“Produk akhir dari berbagai lobi ini adalah menjamin netralitas Ukraina yang dituangkan dalam suatu perjanjian tiga pihak yaitu Ukraina, Rusia dan NATO. Bila diperlukan AS dapat menjadi pihak dalam perjanjian ini,” ia menjelaskan.

Ikhtiar ini, menurut, Hikmahanto Juwana semoga dapat menghentikan perang sebagaimana yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rusia memulai serangan ke Donbass, Ukraina.

“Presiden sudah mengingatkan perang bila tidak dihentikan akan menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebagai Presiden G20, Sejumlah Upaya Bisa Dilakukan Indonesia Untuk Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Ritami Cemas Anak Terjebak Perang di Ukraina: Saya Tidak Tenang Lihat Dia Lari Hindari Bom

Baca juga: Rusia Sepakat Genjatan Senjata, Untuk Evakuasi Warga Keluar Dari Zona Pertempuran

Baca juga: Rusia Akan Hentikan Serangan Militer ke Ukraina Jika Ini Sudah Tercapai

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved