Tips Kesehatan

Penyebab Rambut Rontok pada Wanita, Bisa Karena Terlalu Sering Mengikat Rambut Terlalu Ketat

Penyebab rambut rontok. Kecenderungan pasca kehamilan seorang wanita akan mengalami kerontokan rambut karena kadar estrogen kembali normal.

Editor: Nurlailis
Penyebab rambut rontok 

Jenis kerontokan rambut ini disebut telogen effluvium, yang dapat terjadi berbulan-bulan setelah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau besar, seperti melahirkan.

Namun, kerontokan rambut ini bersifat sementara.

Bethanee Schlosser, ahli dermatologi dari Women's Skin Health Program for Northwestern Medicine menjelaskan bahwa penurunan puncaknya sekitar 4 bulan setelah insiden yang menyebabkannya.

Biasanya, rambut kita melewati 3 tahap kehidupan utama.

  • I: fase pertumbuhan
  • II: fase transisi ketika pertumbuhan berhenti tetapi rambut tidak rontok
  • III: fase istirahat. Setelah itu, rambut kita rontok.

3. Perubahan kontrasepsi

Mengutip Self, kerontokan rambut pada wanita bisa juga terjadi karena perubahan penggunaan kontrasepsi.

Misalnya, melepaskan kontrasepsi hormonal atau mengganti ke jenis kontrasepsi hormonal yang berbeda.

"Apakah Anda baru memulai, menghentikannya, atau mengganti merek, tubuh Anda dapat bereaksi dengan menyebabkan rambut mengalami peningkatan kerontokan rambut," kata Dr Francesca Fusco, dokter kulit di Wexler Dermatology di NYC.

Baca juga: Gejala Penyakit yang Menyebabkan Rambut Rontok, Bisa Jadi Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

4. Kekurangan nutrisi

Mengutip Self, kerontokan rambut terkait erat juga dengan nutrisi asupan sehari-hari kita.

Secara khusus, berbagai jenis kerontokan rambut dikaitkan dengan kondisi tubuh kekurang:

  • Zat besi
  • Seng
  • Vitamin B3 (niasin)
  • Protein.

5. Obat-obatan

Mengutip Self, Dr Schlosser mengatakan beberapa "obat dapat menyebabkan kerontokan rambut kronis".

Beberapa obat yang dapat menyebabkan rambut rontok, meliputi:

  • Obat tekanan darah tinggi
  • Obat kanker
  • Obat radang sendi
  • Obat depresi.

Jika rambut rontok berangsur-angsur banyak, hal itu bisa dikonsultasikan kepada dokter.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved