Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Jika Percaya, Mengapa harus Khawatir?
Bacaan ayat: Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
Penulis surat Ibrani kemudian memberikan bukti bahwa adanya Allah dibuktikan dengan adanya ciptaan yang diciptakan-Nya.
Para tokoh masa lalu hidup oleh iman; mereka melakukan segala sesuatu karena percaya bahwa Allah yang menuntun meskipun tidak melihat-Nya secara langsung.
Perjumpaan dalam penglihatan dirasa cukup untuk meyakinkan bahwa Allah telah berkarya dan menyatakan kehendak-Nya untuk ditaati.
Bukankah pengalaman iman yang mereka alami cukup meyakinkan kita hari ini untuk melangkah dengan iman?
Ditambah lagi banyaknya pengalaman iman yang kita alami, sebenarnya cukup meyakinkan kita bahwa Ia akan terus hadir dan berkarya dalam kehidupan. Beriman bukan berarti tidak berbuat apa-apa.
Justru karena berimanlah maka seseorang berbuat banyak hal dalam kehidupan. Ia tidak akan berpangku tangan dan malas-malasan.
Jika berpangku tangan dan malas-malasan dinilai sebagai tindakan iman, itu sebenarnya sebuah kebodohan. Beriman itu membuat seseorang bekerja dengan giat.
Meskipun demikian, ia tidak boleh tersesat dengan menempatkan kerja keras sebagai gantinya Tuhan.
Allah tetap ditempatkan sebagai Pemegang Otoritas tertinggi atas kehidupan. Ketaatan kepada-Nya menjadi prioritas utama.
Jika seseorang tersesat karena mengikuti Google maps, yang bermasalah sebenarnya bukan Google maps nya, namun cara dia menempatkan Google maps tersebut.
Jika kerja keras dilakukan dan kegagalan menghampiri, temukan jalan lain.
Allah selalu menyimpan yang terbaik untuk disediakan bagi anak-anak-Nya yang beriman teguh. Jika beriman, mengapa harus kuatir? Percayalah. ..
Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/18112020_feri-nugroho.jpg)