PPKM Jambi

Beberapa Daerah di Provinsi Jambi Masuk PPKM Level 1 dan 2, Ini Tanggapan Gubernur

Jumat, 4 Februari 2022 14:48

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rahimin

lihat foto

tribunjambi/monang widyoko

Gubernur Jambi Al Haris. Beberapa Daerah di Provinsi Jambi Masuk PPKM Level 1 dan 2, Ini Tanggapan Gubernur

Baca Selanjutnya:

Gubernur Jambi Minta TPID Masifkan Pemantauan Harga

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Berdasarkan Inmendagri Nomor 7 Tahun 2022 per 31 Januari 2022 tercatat beberapa wilayah Provinsi Jambi masuk dalam PPKM level 1 dan 2.

Gubernur Jambi Al Haris menyatakan untuk level 1 yakni daerah Kabupaten Kerinci, Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur, dan Bungo.

"Kemudian yang masuk PPKM level 2 yakni Merangin, Tebo, Kota Jambi, dan Sungai Penuh," ujar Al Haris, Jumat (4/2/2022).

Untuk menghadapi akan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi akan melaksakan rapat koordinasi bersama bupati dan wali kota beserta unsur Forkompimda.

"Kita lihat kepatuhan masyarakat kita terhadap prokes sudah menurun. Oleh karena itu saya imbau masyarakat untuk terus patuhi prokes," ungkapnya.

Terlebih, virus Covid-19 varian Omicron penyebaran jauh lebih cepat. Namun untuk dampaknya tidak berbahaya terutama dari varian Delta.

"Untuk mengantisipsi menyebarnya virus varian Omicron ini kita memang tidak boleh abai prokes. Prokes harus jalan terus dan jangan berkerumun," katanya.

Gubernur Jambi mengatakan, pihaknya juga akan kembali membuka rumah-rumah isoter di setiap daerah.

"Kami sudah minta ke kabupaten kota untuk mempersiapkan lagi rumah isoter. Begitu pun untuk rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menyiapkan ruangan kalau seandainya dibutuhkan oleh warga yang ingin perawatan Covid di sana," katanya.

Sementara itu, menurut data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi tercatat terdapat total kasus 57 kasus aktif di Provinsi Jambi per data 2 Februari 2022.

Paling banyak di Kota Jambi dengan 47 kasus aktif, kemudian Kabupaten Batanghari 4 kasus, Muaro Jambi 3 kasus, Sungai Penuh 2 kasus, dan Tanjab Barat 1 kasus.