Cerita Istri Prajurit TNI, Suruh Suami Ambil Popok ke Asrama Malah Sampai di Papua

Kepergian Sersan Dua Inf M Sahri ke Irian Jaya atau Papua di tahun 1996 meninggalkan segudang pertanyaan di benak isterinya, Titik Prihatin

Editor: Suci Rahayu PK
TribunJatim.com/ Ahmad Faisol
Cerita kepergian Sersan Dua Inf M Sahri 

Langkahnya sempat terhenti di depan pintu ruang kerjanya. Sahri memandangi gantungan dua papan nama di pojok atas sisi kanan pintu.

Papan di posisi atas bertuliskan 'Danramil' atau Komandan Koramil.

Sedangkan papan kedua di bawanya bertuliskan, 'M Sahri, Mayor Inf NRP 541811'.

"Kemarin saat ikut Wisuda Purnawira, saya masih merasa sebagai undangan. Setelah selesai acara, baru sadar saya telah pensiun," tuturnya.

Ya, Sahri baru saja menyelesaikan masa bhaktinya usai mengikuti gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim setempat, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Talkshow Mempersiapkan Persalinan yang Baik Bersama dr.Caesar Nurfiansyah,Sp.OG di RS Rapha Theresia

Rekam Jejak Sahri

Setelah lulus Sekolah Guru Olahraga di tahun 1983, bapak dengan dua anak itu malah memilih masuk ABRI melalui jalur Tamtama pada tahun 1984.

"Kakak saya guru, saya melihatnya di situ saja. Tidak ke mana-mana. Saya pilih masuk tentara," terang anak kelima dari enam bersaudara itu.

Begitu lulus pendidikan di Magetan dan Magelang, Sahri langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Raider 509 Kostrad Jember.

Baca Juga: Demi Gaet Perempuan, Pria di Surabaya Ini Nekat Menyamar Jadi Marinir Gadungan Berpangkat Mayjen TNI Hanya dengan Bermodal Seragam PDL Bintang Dua

Sepuluh bulan kemudian, Sahri muda ditugaskan ke Timor-timor sebagai Satuan Tugas Seroja Rotasi selama tiga tahun berturut-turut, 1985-1987.

"Itu murni tugas di dalam hutan, jauh dari perkampungan," kenang Sahri.

"Saya senang semua kegiatan militer. Memang harus menyenangi pekerjaan, kalau hari ini jangan dikerjakan besok," sambungnya.

Selama 14 tahun berdinas di Linud 501 Madiun, Sahri akhirnya pindah tugas di Batalyon Linud 502 Malang di tahun 1999 dengan pangkat Letnan Dua.

"Pangkat Kapten saya peroleh ketika ditugaskan selama 1,5 tahun di Aceh pada tahun 2005. Saat itu Aceh darurat militer," paparnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved