Materi Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat Singkat Bertema " Beruntung Orang yang Bertakwa pada Allah"

Berikut materi tentang " Beruntung Orang yang Bertakwa pada Allah". yang merupakan materi Khutbah Jumat, Khotbah Jumat dalam Sholat Jumat

Editor: Heri Prihartono
SURYA.co.id
Sholat Jumat (Salat Jumat) di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). 

Seseorang yang semakin panjang umurnya dan diisi dengan amal shaleh berarti perbekalannya semakin banyak untuk bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 Dan indikator yang menentukan seseorang mengisi bagian mana dari derajat-derajat di surga adalah amalan yang dilakukan selama di dunia. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,


“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” [Quran Al-An’am: 132]

Allah tidak menyamakan kedudukan seseorang di surga dalam satu kondisi. Tapi Allah beda-bedakan. Nah yang membedakan itu parameternya adalah amal shalehnya. Perhatikan hadits berikut ini. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahamd dan Ibnu Majah dari Thalhah bin Ubaidillah dengan sanad yang shahih. Kata Thalhah bin Ubaidillah,


“Ada dua orang laki-laki dari kabilah Bali datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. keduanya memeluk Islam secara bersamaan. Salah satu dari mereka lebih semangat beribadah dibanding yang satunya. Yang rajin ini kemudian berangkat berjihad dan mati syahid. Kemudian yang satu lagi berusia lebih panjang satu tahun. Kemudian wafat.”

Thalhah berkata, “Aku bermimpi sedang berada di depan pintu surga. Ternyata aku sedang bersama keduanya. Lalu ada seseorang membuka pintu dari dalam surga. Ternyata yang wafat terakhir ini diizinkan terlebih darulu masuk ke surga. Kemudian ia membuka pintu lagi dan diizinkanlah orang yang syahid itu masuk. Kemudian ia menemuiku dan berkata, ‘Kembalilah, waktumu belum tiba’.”

Pagi harinya, Thalhah menceritakan ini kepada orang-orang. Mereka pun heran. Berita itupun sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu Nabi berkomentar, “Mengapa kalian bisa terheran-heran”? Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, yang terakhir masuk itu adalah seorang yang sangat giat ibadah dibanding temannya. Ditambah lagi ia mati syahid. Tapi mengapa yang terakhir wafat itu bisa masuk ke surga lebih dulu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah dia hidup setahun lebih lama”? Para sahabat menjawab, “Iya.” Rasulullah melanjutkan, “Iya berjumpa dengan Ramadhan. Berpuasa, shalat, melakukan ibadah ini dan itu termasuk sujud satu tahun lebih banyak.” Para sahabat menjawab lagi, “Iya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal itulah yang membuat derajat mereka berbeda lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi.”

Ibadallah,

Apa yang khotib sampaikan pada khotbah pertama menunjukkan  pentingnya waktu dan usia. Tidak layak kita sia-siakan lewat begitu saja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” [HR. al-Bukhari].

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,


“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan (5) Hidupmu sebelum datang matimu.” [HR. Al-Hakim].

Seorang tabi’in yang mulia, Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan,

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved