Pemprov Jambi Rapat Tertutup Bahas Angkutan Batu Bara, Ini Hasilnya

Sekda Provinsi Jambi, Sudirman melaksanakan rapat tertutup, terkait polemik jalan angkutan batu bara.

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Aryo Tondang
Polda Jambi razia truk batu bara. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sekda Provinsi Jambi, Sudirman melaksanakan rapat tertutup, terkait polemik jalan angkutan batu bara bersama unsur-unsur yang berkolerasi dengan batu bara.

Sebelumnya ratusan mahasiswa melancarkan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Jambi membahas tentang angkutan batubara yang dianggap membahayakan masyarakat.

"Dari rapat bersama tadi, terdapat solusi alternatif jalan yang ditempuh oleh angkutan batubara. Yakni jalan biasa yang dilalui jalan lintas Bulian - Mendalo. Kemudian kita akan buka coba alternatif jalan dari Bajubang-Tempino. Jadi ada dua jalur," ungkap Sudirman saat ditemui setelah rapat tertutup itu, Selasa (9/11/2021).

Sudirman juga mengakui kondisi jalan lintas yang menghubungkan Bajubang-Tempino itu kondisinya saat ini rusak.

Namun setelah ini akan dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang diikuti oleh para bupati yang daerahnya terkait dengan batubara, bersama dengan Gubernur Jambi Al Haris.

"Kemudian akan kita komunikasikan, harapannya ada partisipasi juga dari pihak perusahaan untuk memperbaiki jalan tersebut. Termasuk juga suplai bantuan juga dari PUPR," jelasnya.

Baca juga: Truk Batu Bara Serempet Pedagang Roti di Tanjung Lumut Hingga Bikin Truk Masuk Parit

Selanjutnya dalam rapat tertutup itu pula, Sudirman menjelaskan, pihaknya membahas mengenai jam operasional yang menjadi tuntutan mahasiswa, yakni pada pukul 21.00-06.00 WIB.

"Sebelumnya, pihak Dinas Perhubungan telah melakukan kajian. Untuk operasional di pukul 18.00 - 06.00 WIB, ini untuk meminimalisir agar tak terjadi penumpukan," terangnya.

"Ketika itu ditekan menjadi pukul 21.00 - 05.00 WIB, potensi penumpukan angkutan batubara akan semakin padat. Justru ini malah membahayakan," tambahnya.

Meski demikian, Sudirman mengatakan akan tetap membawa usulan para mahasiswa dalam demo kemarin ke Rakor bersama beberapa bupati dan gubernur.

Baca juga: Polda Jambi dan Jajaran Tangkap Tiga Pemalak Sopir Truk Batu Bara, Mengaku untuk Beli Rokok

Sementara itu, untuk Pos Pantau yang juga usulan dari aksi unjuk rasa kemarin, Sekda Provinsi Jambi itu menyatakan tim dari Polda dan Dishub sudah mengecek ke lokasi.

Kemudian direkomendasikan untuk titik Pos Pantau didirikan dekat dengan SMA Titian Teras.

"Bila didirikan di depan Universitas Jambi, itu terlalu padat. Sehingga tidak pas. Jadi, Polda dan Dishub merekomendasikan untuk titik Pos Pantau didirikan dekat dengan SMA Titian Teras dan lebih strategis. Itu bisa memonitor angkutan batubara bagi yang berisi maupun kosong," paparnya.

Untuk penambahan Pos Pantau, dirinya menjelaskan akan membahasnya kembali dalam rakor.

Ia pun meminta untuk Pos Pantau agar hari ini didirikan dan dapat beroperasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved