Begini Kondisi Perumahan di Kota Jambi Diduga Ditinggal Developer, Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar
Sebanyak 40 orang di Jambi, mengaku menjadi korban penipuan pengembang Perumahan Berlian Resident, dengan modus perumahan syariah...
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
"Saya sendiri sudah tinggal di perumahan ini, tetapi tidak ada sertifikatnya, sudah dijanjikan tapi tidak juga diberikan," bilangnya.
EW mengaku sadar sudah menjadi korban penipuan setelah melihat banyak nasabah yang datang ke kantor
Baca juga: Tips Memilih Rumah, Inilah yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Pengembang Perumahan dan Syariah
Baca juga: DPD REI Sebut Belum Terima Laporan Penipuan Perumahan yang Menimpa 40-an Warga Jambi
Baca juga: Penipuan di Jambi, Warga Sampai Jual Rumah Ternyata Jadi Korban Penipuan Perumahan Syariah
dan menuntut pihak perumahan.
"Saya lihat, banyak yang nuntut, minta duit terus tetapi tidak dibangun, ada yang sertifikatnya gak dikeluarin," bilangnya.
Sementara itu, satu di antara korban lainnya mengaku mengalami kerugian senilai Rp 38 juta lebih, di mana, awalnya ia mengaku ditawarkan oleh temannya.
Kemudian, korban langsung melihat ke lokasi dan melihat lahan perumahan yang sudah dibangun beberapa perumahan.
Setelah tertarik, korban kemudian tanda tangan akad kredit tidak di depan notaris dan developer.
"Saya awalnya curiga, tetapi entah kenapa saya masih teruskan proses pembayaran," kata korban, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Saat itu, korban membayar uang muka senilai Rp 20 juta, dengan angsuran Rp 1,8 juta selama 10 tahun, dan sudah berjalan angsuran ke 10.
Kemudian, masuk angsuran ke 4 pihak perumahan tidak kunjung membangun pondasi rumah.
Di mana dalam perjanjian awal, angsuran ke 4 dijadwalkan pembangunan pondasi, dan angsuran ke 8 dijanjikan serah terima kunci.
"Sampai angsuran ke 9 baru ada pondasi, dijanjikan angsuran ke 10 terima kunci tetapi sampai sekarang belum ada," bilangnya.
Pengakuannya, beberapa korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian.