Anak Korban Kekerasan Seksual Sulit Fokus, Ini Deretan Dampaknya Diungkap Apsifor di Jambi

Berita Jambi-Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) gaungkan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak, Selasa (02/11/2021).

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) gaungkan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak, Selasa (02/11/2021). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) gaungkan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak, Selasa (02/11/2021).

Kegiatan ini diadakan seluruh Indonesia, satu di antaranya se-Provinsi Jambi, untuk peringati HUT ke-14 Apsifor.

Dessy Pramudiani, Psikolog yang menjadi narasumber berujar jika ada kesenjangan usia yang terdapat pada dua belah pihak, artinya ada kekerasan seksual yang terjadi.

Karena apabila usia tidak setara, ada pemaksaan, iming-iming, ataupun rayuan dari salah satu yang berusia lebih.

"Garis bawah yang perlu dipahami. Kesepakatan melakukan hubungan seksual tidak terjadi apabila satunya merupakan anak usia di bawah 18 tahun, dan satunya di atas 18 tahun. Walaupun keduanya sama-sama mau," tuturnya.

Ia yang juga dosen psikologi pada satu di antara kampus negeri dalam Kota Jambi mengatakan bahwa usia anak rentan mengalami kekerasan seksual, terutama perempuan.

Kata Dessy, dampak kekerasan seksual pada anak membuat pola pikir yang sulit fokus, mengembangkan pikiran negatif.

Perasaan yang menimbulkan kesedihan, ketakutan, dan tertekan.

Sehingga relasi dengan keluarga dan teman memburuk, terlalu sulit atau mudah menjalin relasi.

Bahkan perilaku seksual jadi melebihi usianya, agresif, terlalu bebas, atau kebalikannya.

Yaitu kemudian ia akan terlalu membatasi perilaku seksualnya.

Reny Kumowardhani, Ketua Apfisor mengisi sambutan dengan video.

Dan Nofrans Eka Saputra, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Jambi pun turut hadir.

Kegiatan yang dilakukan secara virtual bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Jambi.

Serta mengundang segenap pegiat yang concern tangani kekerasan seksual.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved