Khutbah Jumat
Materi Khutbah Jumat Populer " Waspadai Hal yang Membatalkan Syahadat"
Artikel ini membahas tentang materi Khotbah Jumat, Khutbah Jumat, Khutbah Jumat singkat tentang " Hal yang Membatalkan Syahadat Muslim".
Setiap muslim wajib mengakui bahwa setiap nikmat yang ia peroleh, yang meliputinya baik itu nikmat fisik seperti tubuh yang sehat, harta yang cukup, anak serta istri yang menyejukan pandangan dan sejenisnya adalah nikmat dari Allah.
Seorang muslim yang telah sempurna syahadatnya, tidak boleh menganggap bahwa semua yang ia miliki ia peroleh karena usahanya sendiri. Karena bagaimanapun manusia berusaha, Allah-lah yang memutuskan bagaiamana akhirnya.
Dalam konteks inilah Allah SWT membinasakan Qarun yang menyombongkan harta yang ia anggap hasil dari ilmunya. Seperti dituliskan oleh Al Quran ;
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِندِي
“Karun berkata: “Sesungguhnya Aku Hanya diberi harta itu, Karena ilmu yang ada padaku”. (QS. Al-Qashas: 78)
Begitulah Qarun menjadi kafir Karena menganggap nikmat yang ia peroleh adalah hasil dari kemampuannya tanpa mengakui Allah SWT sebagai pemberi segalanya.
3. Beramal bukan karena Allag
Hal yang membatalkan syahadat adalah beramal dengan tujuan selain Allah SWT.
Seorang yang mengaku muslim yang bersyahadat, agar syahadatnya tetap sempurna maka ia harus beribadah karena Allah SWT semata. Allah SWT berfirman ;
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah SWT)”. (QS. Al-An’am: 162-163)
Ibadah di sini tidak terbatas pada shalat, puasa, zakat, dan haji semata, tetapi mencakup semua amal yang dikerjakan karena Allah SWT. dengan demikian seorang muslim tidak boleh berbuat karena sesuatu yang lain selain Allah SWT.
Jamaah jumat rahimaniy warahimakumullah.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan khutbah ini.
Khutbah Kedua