Manchester United
Jatuhkan Mental Cristiano Ronaldo saat MU vs Aston Villa, Martinez Dijuluki Master Intimidasi
berita Manchester United. Cristiano Ronaldo. Emiliano Martinez. Bruno Fernandes. Ole Gunnar Solskjaer. jadwal Liga Inggris. Liga Premier
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM - Kekalahan Manchester United atas Aston Villa beberapa waktu lalu menyisakan momen yang menarik.
Man United kebobolan jelang akhir laga berkat aksi Kortney Hause di menit 88'.
Momen menariknya, Man United mendapat hadiah penalti di waktu tambahan.
Saat itu Emi Martinez menantang bintang Man United Cristiano Ronaldo untuk mengambil bola 12 pas itu.
Dia mencoba menjatuhkan mental CR7 dengan meremehkan megabintang Man Utd tersebut.

Akan tetapi, bukan Ronaldo yg mengeksekusi bola untuk Man United.
Bruno Fernandes, rekan setim Ronaldo di timnas Portugal menjadi eksekutor penalti yang jadi kesempatan terakhir tersebut.
Namun Emiliano Martinez kembali mencoba mengintimidasi Bruno yang ingin mengeksekusi bola untuk menyeimbangkan skor Man United.
Aksi itu berhasil dengan tendangan Bruno melambung di atas mistar gawang Martinez.
Alhasil, Aston Villa menang 0-1 dan berhasil mencuri poin dari Man United.
Padahal, dalam sepak bola penalti adalah peluang besar, dengan pengambil keuntungan besar atas kiper.
Baca juga: MAN UNITED Alihkan Buruan ke Bek Leeds Usai Hadapi Jalan Buntu Dapatkan Declan Rice dari West Ham
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Man United vs Villareal, Momen Balas Dendam Setan Merah
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ingin Pensiun di Man United dan Melatih Putranya di Sana
Karena itulah, banyak penjaga gawang berusaha menyamakan posisi dan Emi Martinez dari Aston Villa adalah master dalam seni khusus ini.
Entah itu permainan pikiran, gangguan, penundaan, olok-olok atau konfrontasi, penjaga gawang asal Argentina ini telah selama bertahun-tahun mencoba untuk menunda pengambil penalti dengan satu atau lain cara dan, yang secara statistik, itu berhasil.
Setidaknya, itu memberi kiper kesempatan yang lebih baik.

Sebagaimana dilansir dari Marca, Rabu (29/9/2021) Penelitian telah menunjukkan bahwa teknik pengalih perhatian, misalnya, dapat membuat 10 persen lebih mungkin pemain akan gagal mengeksekusi penalti.