Peristiwa G30SPKI
Saksi Kekejaman PKI Ungkap Detik-detik Jenderal Ahmad Yani Diberondong Tembakan
Artikel ini mengisahkan detik-detik Jenderal Ahmad Yani (Pahlawan Revolusi) dihabisi simpatisan PKI dalam peristiwa G30S/PKI
Di sana kami mengalami kecelakaan ringan, karena ada kendaraan yang nyelonong dari jalan raya memasuki Kompleks itu persis di depan jeep kami, sehingga untuk menghindari tubrukan pengendara membanting stir, dengan akibat menyerempet sebuah mobil yang diparkir di pinggir jalan.
Pomdam V/Jaya, Jakarta 1 Oktober 1965
Karena yang terlibat di dalam kecelakaan itu kendaraan milik ABRI, polisi lalu lintas yang kebetulan lewat saat itu tidak mau mengurusnya.
Mereka pergi lagi dan menyampaikan janji akan menelepon Pomdam V/Jaya yang markasnya ada di sudut Jalan Guntur – Jalan Sultan Agung.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada jam 20.00. Dua jam kemudian anggota polisi lalu lintas kembali untuk menyampaikan, bahwa mereka telah mencoba menelepon dari maskas polisi Kramatjati, tetapi tidak nyambung-nyambung.
Mereka telah meminta piket kompleks ABRI itu untuk terus berusaha menelepon. Setelah menunggu dua jam lagi, tak nampak anggota Polisi Militer yang datang, anggota polisi lalu lintas itu pergi lagi untuk mengecek penelepon di Markas Polisi Kramatjati, namun mereka tidak juga kembali.
Sementara itu jam telah menunjukkan jam 01.00 keesokan harinya, hari Jumat, tanggal 1 Oktober 1965.
Kedua belah pihak yang terlibat di dalam kecelakaan bersepakat untuk bersama-sama pergi ke Jalan Guntur dengan kendaraan pinjaman guna melaporkan secara pribadi kepada Pomdam V/Jaya.
Kami kemudian tiba dengan selamat di Jalan Guntur dengan melewati rute Cijantung – Cawang – Jakarta bypass (Jalan Gatot Subroto) – Jalan Pasar Minggu – Jalan Minangkabau – Jalan Sultan Agung Jalan Guntur.
Dengan dua orang anggota Polisi Militer, kami kemudian kembali ke Cijantung dengan rute yang sama.
Setiba di lokasi, diadakan pengukuran-pengukuran dan tanya-jawab seperlunya dan di sekitar jam 02.30 kami kembali ke Pomdam V/Jaya.
Di sana seorang bintara Polisi Militer menyusun proses verbal di atas mesin tik.
Dengan demikian, pada dinihari tanggal 1 Oktober 1965, saya berada di suatu tempat yang jaraknya sebenarnya hanya kurang lebih 500 meter saja dari tempat kediaman Pak Yani.
Dengan hawa mulai sejuk, sedangkan nyamuk mulai menyerang dengan hebatnya. Keadaan badan saya yang sudah sakit, tambah tidak enak lagi karena lelah dan kurang tidur.
Saya memikirkan keluarga di rumah yang tidak tahu bahwa sesungguhnya saya stelah ada di kota Jakarta.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/jenderal-ahmad-yani-poto.jpg)