Peristiwa G30SPKI
Saksi Kekejaman PKI Ungkap Detik-detik Jenderal Ahmad Yani Diberondong Tembakan
Artikel ini mengisahkan detik-detik Jenderal Ahmad Yani (Pahlawan Revolusi) dihabisi simpatisan PKI dalam peristiwa G30S/PKI
TRIBUNJAMBI.COM - Dinobatkan sebagai Pahlawan Revolusi, jenderal Ahmad Yani adalah satu diantara korban kekejaman PKI dalam peristiwa G30S/PKI.
Peristiwa mencekam yang menjadi catatan sejarah ini dikisahkan oleh saksi mata bernama Drs. Nugroho Notosusanto.
Dia menulis di Majalah Intisari terbitan Oktober 1968.
Drs. Nugroho Notosusanto jadi saksi mata langsung peristiwa mencekam peristiwa G30S,.
Saat itu, penduduk kota Jakarta sedang terlelap di dini hari jelang subuh.
Kecuali mereka yang ikut dalam percobaan kup Gestapu/PKI, yang berada dalam keadaan bangun pada peralihan tanggal 30 September menjelang tanggal 1 Oktober 1965.
" Karena sesuatu kebetulan, pada saat-saat yang mengguncangkan seluruh tanah air itu, saya dalam keadaan bangun dan sempat mendengar tembakan-tembakan yang mengenai almarhum Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani serta kemudian menyaksikan jejak yang masih segar daripada hasil perbuatan para pembunuh Adik Irma Suryani Nasution dan penculik-penculik Kapten Anumerta Pierre Tendean," tulisnya.
Seskoad, Bandung, 29 – 30 September 1965
Pada sore hari tanggal 30 September 1965, dia mengemasi tas pribadinya di satu di antara rumah Kompleks Grha Wiyata Yuddha, Seskoad Bandung.
" Saya bersiap-siap untuk pulang ke Jakarta setelah memberi pelajaran selama dua hari.
Sehelai jadwa pelajaran terjatuh ke lantai lalu saya pungut. Sebelum memasukkannya ke dalam tas, sebentar pandangan saya melintasi tulisan yang termaktub pada kertas itu," kenangnya.
Nampak tertulis pada jadwal itu:
Selasa, 28-9-1965
07.30 – 10.10 – Hukum militer Brigjen R. Sutoyo
10.40 – 13.20 – Hukum militer Brigjen R. Sutoyo
