Vaksinasi Massal di Sarolangun
Kala Santri Sarolangun Merdeka Vaksin
Berita Sarolangun-Ratusan santri pondok pesantren memenuhi tenda tunggu peserta vaksin Covid-19, Rabu (22/9/2021).
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Ratusan santri pondok pesantren memenuhi tenda tunggu peserta vaksin Covid-19, Rabu (22/9/2021).
Mereka datang berguyur dengan gaya identik berkain sarung dengan kopiah.
Sebagian santri pondok yang memegang selembar kertas, bukti bahwa ia telah disuntik vaksin menaiki bus coklat milik kepolisian untuk dipulangkan pondok pesantren Hasni dan Al- hidayah.
Pandemi yang berlarut-larut ini menjadikan Polsek Sarolangun sebagai tempat paling favorit bagi kepolisian dan nakes yang sedang menggelar vaksinasi merdeka serentak.
Sebab tak jarang vaksin di sini selalu melibatkan banyak peserta vaksin.
Silih berganti, santri dan santriwati usia minimal 12 tahun itu dengan ciri khas gaya anak-anak pondok,
menunggu antrian dari para siswa sekolah kepolisian dengan yang dilibatkan jadi panitia vaksin merdeka kali ini.
Tribun Jambi mengamati beragam ekspresi dikeluarkan para santri saat berjalan dari tenda coklat ke tenda merah, tempat para vaksinator menyuntikkan lengan-lengan santri.
Lekas disuntik, santri langsung semringah mendapatkan bukti bahwa ia telah divaksin Covid-19.
Sebagian santri lainnya, sedang tertawa sesambil menunggu giliran. Sebagiannya pula telah dipulangkan ke pondok oleh para aparat kepolisian resort Sarolangun.
"Secara proaktif menjemput adik-adik ini ke pondok pesantren, kalau kita harus ke pondok pesantren ada kalanya waktu kita habis di perjalanan. Makanya kita jemput santri ini dengan kendaraan Polri kita jemput untuk kita berikan vaksin," ungkap AKBP Sugeng Wahyudiono kapolres Sarolangun, dilokasi, Rabu (22/9/2021).
Hari ini, kepolisian dan vaksinator Pemkab Sarolangun menyediakan 300 dosis bagi peserta vaksin umum maupun santri dan santriwati.
"Jumlah yang ikut lebih dari 200 santri yang divaksin. Hari ini kita fokuskan ke dua ponpes ini karena memang dua ponpes ini belum melakukan vaksin, beberapa yang lain ada yang sudah," katanya.
Tak sulit bagi petugas atau dokter polisi mengatur santri, dari amatan Tribun Jambi. Para santri yang disuntik tak memasang wajah ketakutan saat vaksin menancap ke tangannya.
Sebagian santri yang divaksin kali ini, kata Kapolres Sarolangun beberapa santri telah divaksin tahap pertama dan saat ini menjalani vaksin Covid-19 ke-dua.
Namun itu hanya sebagian kecil dari ratusan santri yang silih berganti menjadi peserta.
Sugeng memaparkan, data vaksin pertama di kabupaten Sarolangun secara keseluruhan persentase mencapai 35 persen masyarakat Sarolangun.
Sedangkan vaksin Covid-19 tahap kedua diakuinya masih tergolong rendah.
Dorongan vaksin terus bergulir dari pemerintah setempat maupun TNI, POLRI dan kejaksaan.
Dalam dua minggu ini, Sugeng bersama Forkompinda akan mendorong percepatan persentase vaksin mencapai 50 persen.
"Harus lebih dari angka 50 persen, karena kalau tidak di angka 50 persen maka itu akan menurunkan level PPKM Kabupaten Sarolangun. Jadi naik ke level tiga lagi."
"Jambi nanti akan dievaluasi ulang dua minggu lagi khusus untuk masalah vaksin, itu yang akan kita tekan terus dan dorong terus kita berikan pemahaman kepada masyarakat," jelas kapolres.
Menurut informasi yang ia terima, masyarakat di Sarolangun belum banyak yang memahami mekanisme vaksin, sebab ada masyarakat yang tak memahami vaksin dosis pertama harus dilanjutkan vaksin dosis kedua.
"Beberapa masyarakat yang saya tanya bapak ibu sudah vaksin, sudah pak, berapa kali, sekali itulah pak," sambil menirukan gaya berbincang dengan masyarakat yang hanya melakukan vaksin satu kali.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat yang memahami dan berbagai elemen agar memberikan pemahaman informasi vaksin kepada masyarakat yang belum memahami vaksin Covid-19.
Baca juga: Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Terbakar, Kapolres Sugeng Sebut Lokasi tak Jauh dari Sarolangun
Baca juga: Pelecehan Terhadap Anak Mencapai 22 Kasus, Forum Anak Sarolangun Diminta Jadi Pelapor dan Pelopor
Baca juga: Nadiem Makarim Bermalam di Kawasan SAD, Serap Keluh Kesah Orang Rimba di Sarolangun