Berita Sarolangun

Nadiem Makarim Bermalam di Kawasan SAD, Serap Keluh Kesah Orang Rimba di Sarolangun

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim berkunjung ke kawasan Suku Anak Dalam di kawasan Bukit duabelas, kabupaten Sarola

Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Nadiem Makarim Bermalam di Kawasan SAD 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim berkunjung ke kawasan Suku Anak Dalam di kawasan Bukit duabelas, kabupaten Sarolangun.

Kedatangan Mentri Nadiem, dikatakan oleh kepala dinas sosial Sarolangun Juddin tak hanya sekedar berkunjung dan menyerap keluh kesah dari orang-orang Rimba.

Nadiem tiba di kawasan Suku Anak Dalam diperkirakan pada pukul 20:00 WIB, berdialog hingga pukul 22:00 WIB.

Dalam kunjungannya, Nadiem Makarim bertemu dengan lima pimpinan kelompok Suku Anak Dalam, lima Tumenggung.

Diketahui pula, Mentri pendiri perusahaan transportasi online tersebut juga menginap di sekretariat KKI Warsi yang berbeda disana.

"Menteri menginap di Punti Kayu satu, desa Bukit Suban kecamatan Air Hitam Sarolangun," kata Juddin kadis sosial Sarolangun, Rabu (22/9/2021).

Ia menjelaskan, Nadiem Makarim dengan timya sebanyak tiga orang, lalu ada pihak Dinas pendidikan provinsi Jambi dan dinas sosial provinsi Jambi.

Lanjut Juddin, di sisi lain kedatangan serta bermalamnya menteri Nadiem ke kawasan SAD tersebut.

Menurut dialog, menteri ingin merasakan bagaimana keadaan dan keberadaan orang Rimba yang berbeda di Sarolangun.

Nadiem pun tidak membawa banyak rombongan saat menyerap keluh kesah masyarakat Rimba.

Juddin menyebutkan, dikarenakan membahas pendidikan, dirinya sebagai kadis sosial Sarolangun berangkat bersama kadis pendidikan dan kebudayaan Sarolangun, Helmi.

"Terkait masalah pendidikan, baik dengan dialog dengan Tumenggung (kepala kelompok) Orang Rimba. Bagaimana pendidikan untuk orang Rimba," katanya.

"Yang jelas dari sisi lain, bagaimana meraka yang masih di dalam rimba mendapatkan pendidikan dan mengangkat sebagai tenaga pendidik yang bisa mencapai SAD yang masih ada di dalam. Sebagian dari SAD sudah ada yang menjadi tutor, sebagai penghubung," katanya.

Selian itu kata Juddin, Suku Anak Dalam yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa memberitahukan kesulitannya dalam menjalankan perkuliahan secara daring.

"Kan ada tiga orang yang menjadi mahasiswa, dua di Jambi dan satu di Bogor. Karena sekarang perkuliahan masih online menjadi kendala alat pendukung bagi dia seperti singal. Tiga mahasiswa ini yang menyampaikan pada Menteri, kata Juddin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved