Kisah Sukses

Rahasia Rempeyek Ilham di Kota Jambi Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19 Melanda

Banyak usaha gulung tikar akibat Pandemi Covid-19. Namun tidak dengan usaha Rempeyek Ilham milik Zaitun warga Kota Jambi ini. Usahanya makin eksis

Penulis: Rahimin | Editor: Rahimin
tribunjambi/rahimin
Zaitun pemilik Rempeyek Ilham (kiri) dan Kemas Faried Alfarelly. Rahasia Rempeyek Ilham di Kota Jambi Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19 Melanda 

TRIBUNJAMBI, JAMBI - Saat pandemi Covid-19 melanda. Banyak usaha-usaha rumahan terpuruk atau gulung tikar.

Namun, tidak dengan Rempyek Ilham, home industri yang berlokasi di lorong Teladan Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Ada semangat dan harapan yang tertanam di benak Zaitun, pemilik Rempeyek Ilham saat pandemi Covid-19 ini melanda.

Dia ingin tetap bertahan dengan usahanya, dan tetap bisa mempertahankan pekerja-pekerja yang sudah membantunya cukup lama.

Dengan tekad yang kuat untuk bangkit di saat usaha-usaha orang lain terpuruk, usaha yang dirintis Zaitun terus bangkit dan tetap berproduksi.

Bahkan, dia tidak mengurangi karyawan untuk menekan ongkos produksi di saat pandemi, malah menerima karyawan baru.

Zaitun mengatakan, usaha yang dirintisnya terus berkembang. Bahkan, selama pandemi Covid-19 ini tidak terganggu sama sekali, walau usaha industri kecil menengah (IKM), atau usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM yang lain banyak gulung tikar.

Zaitun menceritakan, sebelum Pandemi Covid-19 mempunyai 16 orang karyawan untuk membantu produksi.

Setelah pandemi bertambah jadi 21 orang. Serta ditambah 24 orang anak magang dari berbagai universitas.

Bahkan, seluruh karyawan di Rempeyek Ilham ini mempunyai BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Saat pandemi ini, tidak ada kendala berarti yang dihadapi home industri miliknya ini.

Seorang karyawan Rempeyek Ilham sedang memasukkan peyek di kardus untuk segera dikirim ke konsumen.
Seorang karyawan Rempeyek Ilham sedang memasukkan peyek di kardus untuk segera dikirim ke konsumen. (tribunjambi/rahimin)

"Insya Allah tidak ada kendala saat pandemi ini. Kuncinya usaha ini bisa maju, perbanyaklah bersedekah. Jangan banyak mengeluh dan tidak pelit berbagi ilmu," katanya.

Baca juga: Modal Rp 10.000 Kini Omset Rempeyek Ilham Raup Miliaran Rupiah, KFA Beri Apresiasi

Zaitun menceritakan, dalam sehari, industri kecil menengah (IKM) ini bisa memproduksi tempe goreng sebanyak 250 kilogram, peyek bisa 40-50 kilogram dalam sehari. Saat ini dengan 8 varian dengan produk baru peyek rasa tempe. Sehari bisa menggunakan 20 tabung gas 3 kg.

Varian yang dijual, rempeyek jagung, rempeyek teri, rempeyek kacang, rempeyek vegetarian dan  keripik tempe.

Produksinya banyak, untuk bahkan baku tempe tidak pernah putus. Bahkan, saat harga bahan naik seperti tempe dan bawang putih, pihaknya tidak pernah mengurangi kwalitas produksi. Seperti mengurangi bumbu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved