Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Mempercayakan Kehidupan Kepada Tuhan dengan Keyakinan
Mempercayakan kehidupan kepada Tuhan Bacaan ayat: Kejadian 15:6 (TB) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya
Dia tidak pernah tahu bagaimana prosesnya hingga seorang anak akan dilahirkan oleh istrinya yang seusia dengannya.
Berfikir secara logika berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, rasanya terlalu mustahil jika ia akan mendapatkan keturunan. Dalam situasi ini Abram dituntut untuk percaya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Allah Bisa Memakai yang Kecil dalam Karya-Nya
Bagaimana caranya?
Allah membawanya keluar dan memperlihatkan bintang di langit. "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya. Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Demikian firman Tuhan.
Abram diajak untuk keluar dari zona nyaman logika yang memberangusnya.
Dipaksa untuk keluar dari zona nyaman yang selama ini didiaminya. Ia memandang luasnya langit dan melihat bintang di angkasa.
Seperti katak dibawah tempurung, tempurung itu diangkat maka terbukalah dunia yang selama ini tidak pernah dibayangkan ada.
Dengan melihat bintang, Abram dibawa untuk percaya bahwa kuasa Allah tidak terbatas.
Kuasa Allah melampaui segala-galanya. Kalau hanya sekedar keturunan, dipastikan bisa Ia adakan meskipun terasa mustahil bagi Abram.
Karya-Nya selalu ajaib dalam kehidupan.
Seorang anak berdoa, meskipun ia tahu bahwa menurut teman-temannya, pilihan jawaba di kertas ujiannya salah. Ia tidak tahu harus bagaimana mengubah jawaban yang salah.
Namun ia percaya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Pengetahuan Sebagai Bekal Membangun Kehidupan
Ketika kenaikan kelas, ia terkejut. Nilainya baik dan dinyatakan naik kelas.
Dalam kata pengantar setelah rapor dibagikan, gurunya menyatakan nilai rapor adalah akumulasi dari semua nilai selama proses belajar mengajar terjadi.
Ketika lembar jawaban yang telah dikoreksi dibagikan, jawabannya tetap salah, tidak berubah. Tapi imannya bertumbuh melihat karya Allah yang ajaib.
Saatnya bagi kita untuk melanjutkan sikap percaya dengan sikap mempercayakan diri kepada Allah.
Percayakan segalanya kepada-Nya meskipun logika berkata tidak mungkin.
Allah sanggup melakukannya.
Amin
Oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam