Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Allah Bisa Memakai yang Kecil dalam Karya-Nya
Bacaan ayat: Mikha 5:1 (TB) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang
Allah Bisa Memakai yang Kecil dalam Karya-Nya
Bacaan ayat: Mikha 5:1 (TB) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Oleh Pdt Feri Nugroho

Sudah menjadi biasa bagi kita untuk melekatkan kata 'maha' bagi Tuhan untuk memperlihatkan bahwa Tuhan itu besar dan mulia. Kata 'maha' berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 'sangat', 'besar' atau 'mulia'.
Kebiasaan kita menempatkan kata maha, disandingkan dengan kata sifat yang lain, ingin memperlihatkan bahwa kita mengakui bahwa Tuhan mempunyai sifat yang lebih dari pada manusia, Maha Kuasa, misalnya.
Dua kata tersebut hendak memposisikan Tuhan sebagai pemilik kekuasan yang melebihi siapapun.
Kuasa-Nya mutlak atas kehidupan dan tidak ada kuasa lain yang berada diatas kuasa-Nya.
Maha Besar, hendak mengimajinasikan bahwa Tuhan itu besar melampaui segala-galanya. Tidak ada wadah apapun yang dapat memuat besarnya Tuhan.
Atau Maha Adil, hendak mengajak kita berfikir bahwa keadilan Tuhan itu pasti benar dan adil; meskipun banyak orang protes ketika rasa keadilannya tidak terpenuhi.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Sebagai Guru Terbaik dalam Sejarah
Kebiasaan kita berfikir tentang Tuhan sebagai yang 'Maha', membuat kita mengabaikan hal-hal kecil disekitar kehidupan.
Lebih mudah bagi kita melihat mujizat ketika mengalami peristiwa ajaib, dari pada mujizat ketika kita bisa bangun di pagi hari.
Mudah bagi kita untuk bersyukur ketika berhasil dalam segala sesuatu dibandingkan dengan ketika kita masih menghirup nafas setiap harinya.
Faktanya bahwa bisa bangun di pagi hari dan menghirup udara segar, sebenarnya adalah karya Tuhan yang ajaib dalam kehidupan kita.
Dalam karya-Nya yang terdokumentasikan di Alkitab, dalam banyak kesempatan kita mendapati Allah memakai hal-hal diluar perhitungan manusia bahwa hal tersebut bisa dikaryakan oleh Tuhan.
Musa dipilih, padahal ia mengakui sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan berbicara dengan baik; lebih-lebih harus berhadapan dengan Fir'aun.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Pengetahuan Sebagai Bekal Membangun Kehidupan