Militer Indonesia
Keberhasilan Kopassus, Denjaka, Kopaska Tumpas 35 Perompak Somalia
Berikut kisah Kopassus, Kopaska dan Denjaka tumpas perompak Somalia pada pada 16 Maret 2011.
Personel Kopassus, Kopaska dan Denjaka tergabung dalam Satgas Merah Putih.

Pada 23 Maret 2011, melalui surat perintah Panglima TNI saat itu, Laksamana Mar Agus Suhartono, strategi matang diatur.
Helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso ternyata melakukan pengintaian pada 4 April 2011.
Sempat muncul rencana untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.
Namun, keberhasilan fifty-fifty sebab lokasi para ABK belum diketahui.
Satgas Muhibah yang ditugaskan melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.
PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.
Akhirnya, pada 30 April, PT Samudera Indonesia melakukan pembayaran kepada para perompak Somalia tersebut.
Namun, di tengah waktu itu, para perompak Somalia terjadi perselisihan.
Pembebasan kapal dan ABK kian tak pasti, ada kemungkinan setelah dibebaskan akan ada kelompok perompak lain yang menyandera.
Dengan cepat, pasukan Denjaka (Detasemen Jalamangkara) segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.
Perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan. Para perompak juga dihabisi.
Satgas Merah Putih melakukan operasi militer dan melakukan pengejaran sampai ke garis pantai Somalia, setelah para sandera dibebaskan
(Tribunjambi.com)