Advertorial
Penyebab Kapten Inf Jhon Tembak Mati Praka Petrus Terkuak: Langkah Cepat Mengamankan Situasi
Satu anggota TNI bernama Praka Petrus Muenda tewas dalam insiden penembakan di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Satu anggota TNI bernama Praka Petrus Muenda tewas dalam insiden penembakan di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Minggu (7/9/2025).
Kejadian ini melibatkan Komandan Tim (Dantim) Satgas Ketapang Swasembada BAIS, Kapten Inf Jhon, diduga sebagai pelaku penembakan.
Peristiwa bermula saat Praka Petrus sedang membantu warga mengaduk semen.
Situas awal berjalan normal hingga Kapten John tiba di lokasi dalam keadaan marah.
Kemudian keduanya terlibat cekcok yang berujung penembakan.
Informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, Praka Petrus Muenda merupakan anggota Kodim 1715/Yahukimo yang belakangan diketahui sudah berstatus desersi. (Desersi: lari meninggalkan dinas ketentaraan, pembelotan kepada musuh, perbuatan lari dan memihak kepada musuh).
Baca juga: Akhirnya Anggun Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar Ditangkap di Kawasan Gunungkidul
Baca juga: Kepala Tiara Masih Disimpan Alvi di Belakang Lemari Kos, Potongan Tubuh yang Lain Dibuang ke Semak
Baca juga: Penyebab Tubuh Tiara Dipotong 65 Bagian, Alvi Kesal Didesak Beli HP Baru, Sudah Pacaran 3 Tahun
Menurut keterangan Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi Rahmantyo, korban sempat mengejar pelaku dengan senjata tajam sebelum akhirnya ditembak sebanyak tiga kali.
Tembakan ketiga mengenai kepala korban dan menyebabkan kematian di tempat.
"Kami menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini,"ujar Astoto.
"Polres Keerom telah mengambil langkah cepat untuk mengamankan lokasi dan memastikan situasi tetap kondusif," sambungnya.
Senjata api jenis Sig Sauer P224 yang digunakan dalam insiden ini telah disita oleh Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih.
Pelaku Kapten Inf Jhon juga telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra membenarkan peristiwa tersebut.
Namun, Kolonel Inf Candra belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
Insiden ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan dan Hak Asasi Manusia Papua (PAK-HAM Papua), Mathius Murib.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.