Tips Kesehatan

Bahaya Makan Nasi Campur Mi Instan, Bisa Sebabkan Obesitas, Gula Darah Tinggi, Stres

Kamu kerap menyantap mi instan bersamaan dengan nasi? Meski mengenyangkan, namun ternyata makan mi instan bercampur nasi menyimpan bahaya lho

Editor: Suci Rahayu PK
kompas
Mi instan dan nasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kamu kerap menyantap mi instan bersamaan dengan nasi?

Meski mengenyangkan, namun ternyata makan mi instan bercampur nasi menyimpan bahaya lho.

Apa sebabnya? Ayo kita cek!

Mi instan dan nasi
Mi instan dan nasi (kolase)

Menurut ahli penyakit dalam Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, mi dan nasi sama-sama mengandung karbohidrat sehingga nilai kalorinya sangat tinggi jika dikonsumsi bersamaan.

Jika sering dilakukan, hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan.

Bahaya makan mi instan dengan nasi

Di dalam 100 gram nasi putih (sekitar 1 centong nasi) mengandung sekitar 152 kalori.

Sementara itu, satu bungkus mi instan mengandung sekitar 350 kalori.

Jika kita konsumsi bersama, tentu asupan kalori yang kita terima dalam satu kali makan sudah sapai 500 kalori lebih hanya dari nasi dan mi saja.

Baca juga: Cara Membuat Minuman Jeruk Nipis dan Mentimun untuk Diet, Ampuh Kurangi Lemak

Baca juga: Pola Makan Bisa Jadi Penyebab Gula Darah Tinggi Bahkan pada Orang Bukan Penderita Diabetes

Kalori berlebihan akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh.

Lambat laun, hal ini bisa memicu obesitas.

Asupan kalori yang tinggi akan menyebabkan stres pada tubuh.

Makanan berkalori tinggi biasanya mengandung lemak dan gula yang tinggi.

Kandungan tersebut bisa meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker.

Satu bungkus mi instan mengandung sekitar 40 gram karbohidrat, sedangkan satu centong nasi putih mengandung sekitar 38 gram karbohidrat.

Jika dikonsumsi bersamaan, jumlah tersebut juga tergolong tinggi.

Karbohirat juga mehasilkan kalori yang efeknya bisa meningkatkan risiko resistensi insulin.

Selain itu, karbohidrat juga bisa meningkatkan kadar glukosa tubuh.

Padahal, riset dari American Heart Association yang dilakukan pada tahu 2002 membuktikan bahwa asupan gula yang tinggi meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

Mi instan. (pexels.com)
Mi instan. (pexels.com) ()

Bagaimana solusinya?

Meski bahaya untuk kesehatan, kita tak perlu sepenunya menghindari kebiasaan mengonsumsi mi instan dengan nasi.

Dilansir Kompas.com, menurut dr Ari, mengonsumsi nasi dan mi secara bersamaan masih bisa kita lakukan asalkan nilai kalori yang masuk ke tubuh kita tidak berlebihan.

Karena itu, kunci pentingnya adalah mengatur jumlah nutrisi yang masuk ke tubuh kita.

Sagai panduan, data dari pusat kesehatan nasional Inggris mengatakan bahwa rata-rata wanita memerlukan 2000 kalori dan pria membutuhkan 2500 kalori setiap hari.

Namun, kebutuhan kalori setiap individu bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan saat ini dan tingkat aktivitas fisik.

Anak-anak, remaja dan wanita yang aktif beraktivitas atau sedang menyusui membutuhkan sekitar 2200 kalori.

Untuk remaja dan pria yang aktif beraktivitas, asupan kalori yang dibutuhkan sekitar 2800 kalori.

Meski asupan kalori tetap terjaga, a tidak dianjurkan untuk mengonsumsi mi instan setiap hari.

Sebab, Kandungan sodiumnya juga sangat tinggi. Hal ini bisa meningkatkan risiko anker perut, penyakit jantung, dan stroke.

Mie instan juga sangat rendah nilai termasuk protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.

Sumber: Tribun Jakarta

https://jakarta.tribunnews.com/2021/08/31/meski-bikin-kenyang-makan-mi-instan-pakai-nasi-ternyata-punya-sederet-dampak-buruk

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved