Indonesia Disebut Akan Masuk Hiperendemi Covid-19, Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan Hiperendemi Covid-19 yang disebut-sebut bakal dialami Indonesia...

Ist
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia berpotensi mengalami pandemi Covid-19 dalam waktu yang lama.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi geografi dan demografi Indonesia.

Ini dikatakan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.

"Bisa saja di masing-masing negara ada kasus yang bertahan, tetapi sedikit dapat dimitigasi dengan baik risikonya," kata Hermawan, dikutip dari Antara, Kamis (26/8/2021).

"Tetapi bisa jadi juga di beberapa negara akan ada kasus yang tetap tinggi, walaupun WHO sudah mencabut status pandemi," sambungnya.

Tak hanya endemi, Hermawan bahkan menyebut Indonesia akan mengalami hiperendemi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan hiperendemi? Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Daftarkan email Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, hiperendemi merujuk pada kehadiran wabah secara terus-menerus dalam satu wilayah.

Baca juga: Kementerian Agama Cairkan Insentif 300 Ribu Guru Madrasah Non-PNS September 2021

Tak hanya itu, wilayah disebut mengalami hiperendemi ketika suatu wabah atau penyakit dengan kasus yang sangat banyak dan mudah terdeteksi di populasi.

"Ada juga yang mengistilahkan hiperendemi sebagai satu penyakit yang hampir sama di setiap populasi usia," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2021).

Terjadi peningkatan kasus Dalam kaitannya dengan Covid-19, Dicky menyebut endemi bisa berubah menjadi hiperendemi ketika terjadi peningkatan kasus.

Sebagai informasi, endemi merupakan penyakit yang selalu ada pada populasi atau wilayah tertentu. Salah satu penyakit endemi yang banyak dibicarakan adalah malaria.

Terkait potensi Indonesia mengalami hiperendemi, ia belum bisa memastikan secara tepat.

"Status endemi ini kan belum jelas kapannya. Yang jelas, pasti akan terjadi," jelas dia.

Menurutnya, hiperendemi akan terjadi di Indonesia ketika penanganan Covid-19 dilakukan sekedarnya dan minim strategi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved