Hasil Survei Lembaga Indikator Terbaru: PDIP Teratas, PPP, PAN dan Nasdem Terancam
Hasil survei Lembaga Indikator Politik menunjukkan elektabilitas PDIP sebesar 26,4 persen, paling tinggi dibandingkan partai lainnya.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Lembaga Indikator Politik Indonesia kembali melakukan survei dan hasilnya elektabilitas PDIP masih menempati posisi teratas.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas PDIP sebesar 26,4 persen, paling tinggi dibandingkan partai politik lainnya.
Sementara, ada tiga parpol yang saat ini memilik kader di DPR RI justru terancam tidak lolos ambang batas parlemen.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun Tahun 2017, ambang batas parlemen ditetapkan sebesar 4 persen.
Salah satu parpol yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen adalah PPP yang nilai elektabilitasnya hanya 3,9 persen.
Bukan hanya itu, Partai Nasdem juga bernasib sama, yang mana elektabilitasnya sebesar 3,5 persen. Kemudian disusul PAN yang elektabilitasnya hanya 2,2 persen.
"Jika Pileg diadakan sekarang, PDIP teratas dengan 24,4 persen. Kemudian Gerindra 12,8 persen, Golkar dan Demokrat masing-masing sekitar 9 persen, PKB 8,2 persen, PKS 7 persen, PPP 3,9 persen, Nasdem 3,5 persen, dan PAN 2,2%.
Partai-partai lain lebih sedikit didukung warga. Masih ada 17% yang belum menjawab," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei secara daring, Rabu (25/8/2021).
Sebagai informasi, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei ini dilakukan.
Baca juga: Sampai Jakarta, Youtuber Muhammad Kece Langsung Ditahan di Rutan Bareskrim
Baca juga: Dua Pelajar Komplotan Geng Motor di Kota Jambi Ini Juga Lakukan Pencurian dan Pembacokan
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv