Editorial

Penyekatan PPKM Level 4 Kota Jambi, Yakin Kita Bisa

Dengan adanya penyekatan di Kota Jambi dan pembatasan aktivitas, mereka yang selama ini abai diharapkan bisa turut bersama menjaga kota ini dari peny

Editor: Deddy Rachmawan
tribunjambi/rara
kemacetan terjadi di depan Mitra Hospital (Rumah Sakit Mitra) sekitar area Tugu Keris Siginjai 

SEHARI jelang berakhirnya pemberlakuan PPKM secara nasional ke sejumlah kota/kabupaten, Kota Jambi justru memberlakukan penyekatan. Padahal kemarin, Minggu (22/8) penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional juga terus menuju titik terendah.

Tercatat, ada penambahan 12.408 kasus, angka ini terendah sejak 16 Juni 2021. Sementara untuk kasus kesembuhan juga bertambah 24.276 kasus, atau dua kali lipat kasus baru.

Bisa diprediksi sejumlah kota/kabupaten akan mendapatkan 'hadiah' penurunan level PPKM. Dari level empat turun ke tiga, tiga ke dua, begitu seterusnya.

Hadiah dari penurunan kasus tersebut dalam pengaplikasiannya meliputi; dibukanya sejumlah area publik, pasar, perkantoran, resto/cafe, hingga tempat wisata. Artinya, ekonomi akan kembali bergeliat di daerah itu.

Hadiah ‘manis’ lainnya adalah dimulainya pendidikan tatap muka di berbagai lembaga pendidikan dan tingkatannya. Kondisi yang mungkin ditunggu oleh banyak pihak.

Bagaimana dengan Jambi, khususnya Kota Jambi? Saat yang lain melandai Kota Jambi baru akan memberlakukan penyekatan sepekan ke depan.

Jika ditelusuri kasus hari per hari, Jambi cenderung menunjukkan stagnan.
Jikapun ada penurunan signifikan, diduga karena jumlah spesimen yang diperiksa juga sedikit, esoknya melambung lagi ke 300-an hingga 400-an.

Angka stagnan Jambi berkisar di angka 300 hingga 400-an. Berita baiknya Jambi cenderung tidak pernah di level atas, lebih dominan di papan bawah.

Namun saat kota/kabupaten/provinsi lainnya menunjukkan penurunan yang signifikan, Jambi cenderung stagnan.
Hal ini tentu perlu diwaspadai, ada faktor tertentu yang menyebabkan stagnan tersebut.

Dua pekan lalu, Jambi termasuk provinsi yang mendapat pujian dari Presiden RI karena angka kasus positif Covid-19 yang rendah. Kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan juga dinilai baik. Lalu kenapa masih tetap stagnan?

Baca juga: Hari Pertama Penyekatan PPKM level 4, Ini 11 Titik Penyekatan di Kota Jambi

Baca juga: Syarif Fasha Pastikan, KTP Bukan Syarat Masuk ke Kota Jambi Selama Penyekatan PPKM Level 4

Masih terjadinya arus keluar masuk Kota Jambi tanpa pengawasan diduga adalah penyebabnya. Sementara kota/kabupaten lain sudah menerapkan ini lebih dulu secara ketat. Faktor lainnya masih ada warga yang tetap membandel tidak menerapkan prokes.

Berkaca dari daerah-daerah lain, ada baiknya kebijakan Pemkot Jambi ini dilihat dari kaca mata positifnya. Artinya, pendatang khususnya yang melalui jalur darat atau air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Pemkot Jambi.

Dengan adanya penyekatan di Kota Jambi dan pembatasan aktivitas, mereka yang selama ini abai diharapkan bisa turut bersama menjaga kota ini dari penyebaran Covid-19. Tidak lagi menganggap enteng dan menjadikan tanggungjawab untuk kebaikan bersama.

Baca juga: Hari Pertama Penyekatan, Terjadi Kemacetan Hingga 1 KM di Pos Simpang Rimbo dan Aurduri 1

Baca juga: Al Haris dan Syarif Fasha Pantau Langsung Penyekatan di Perbatasan Kota Jambi

Dengan digelontorkannya bantuan, diharapkan kekhawatiran bagi warga terdampak dapat diminimalisir semaksimal mungkin.

Sepekan ke depan, seiring penurunan kasus secara nasional, semoga Kota Jambi dan Provinsi Jambi umumnya bersama mengikuti tren pelandaian tersebut. Dengan upaya dan kesadaran bersama, yakin kita bisa.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved