WAWANCARA EKSKLUSIF
WAWANCARA EKSKLUSIF Yenny Wahid Soal Garuda Indonesia, Saya Tanya Malaikat Dulu ya
Ketika masuk ke lingkaran dalam PT Garuda Indonesia Tbk sebagai Komisaris Independen, apakah Anda menemukan sesuatu yang sebelumnya nggak dilihat
Ketika masuk ke lingkaran dalam PT Garuda Indonesia Tbk sebagai Komisaris Independen, apakah Anda menemukan sesuatu yang sebelumnya nggak dilihat berdasarkan riset?
Ternyata problemnya jauh lebih berat. Misalnya laporan keuangan yang harus direstate, kemudian ada temuan-temuan audit yang harus disikapi, budaya kerja yang harus dibenahi, lalu kalau dulu persoalan Good Corporate Governance (GCG), dulu ada pengelolaan yang mungkin tidak terlalu transparan dalam hal pengaturan, macam-macam hal.
Kemudian juga ternyata ada beberapa rute-rute yang merugi tapi tetap dipertahankan. Kalau dari sisi bisnis, ada mekanisme-mekanisme yang kurang pas lah untuk sebuah perusahaan terbuka.
Itu yang pelan-pelan kita coba beresin. Waktu di dalam saya coba bereskan, juga bersama dengan komisaris yang lain kita coba melakukan pembenahan, terutama dari sisi GCGnya tadi. Jadi ada akuntabilitas, profesionalisme, dan sebagainya itu yang selalu kita tekankan.
Jangan intrik-intrik, biasalah perusahaan plat merah kan suka begitu tuh, nah itu ditinggalkan deh jangan ke arah sana. Kemudian orientasinya harus profit, jangan cuma sekedar masuk kerja, bukan begitu. Mungkin kesadaran-kesadaran macam itu yang coba kita bangun pelan-pelan.
Kalau dari sisi bisnis kita melakukan banyak upaya untuk membuat plan ke depan apa yang harus dijalankan oleh Garuda, seperti revitalisasi bisnis, restrukturisasi sisi keuangannya karena dulu banyak hal-hal yang tidak efisien.
Anak perusahaan yang nggak jelas, cucu perusahaan ini apa sih. Ada cucu perusahaan yang nggak jelas ini ngapain dan melakukan apa.
Untuk cucu perusahaan-perusahaan Garuda nasibnya bagaimana?
Memang harus direstrukturisasi karena tidak bisa jalan juga. Tidak jelas model bisnisnya dan lagi costnya tinggi.
Harus disubsidi terus, ini kan tidak boleh. Lebih baik kita streamline aja semuanya. Kemudian bisnis kargo harus jadi refocus. Sekarang karena pandemi orang fokus kirim-kirim barang. Ini lucrative jadi punya potensi besar.
Sekarang sudah naik dari target kita. Kita genjot betul kargo. Ke depan akan ada pesawat penumpang yang diubah khusus untuk kargo.
Apakah saran, masukan, pengawasan yang dilakukan komisaris di Garuda selama ini efektif dan didengarkan oleh direksi atau tidak?
Itu pertanyaannya harus ke direksi. Tetapi bahwa memang sebetulnya bisa lebih ditingkatkan lagi. Ada banyak sekali catatan-catatan yang kita berikan, lalu ada beberapa hal yang sempat disampaikan dewan komisaris yang kalau saja itu dijalankan lebih tepat waktu oleh direksi maka dampaknya akan lebih baik, terutama di masa pandemi, kerugiannya akan lebih kecil dibandingkan dengan kerugian yang dialami sekarang.
Jadi plan besar atau blueprint menghadapi pandemi ini, asumsi-asumsi yang harus diambil, yang harus dijadikan dasar pengambilan pembuatan bisnis planning kemudian langkah-langkah yang harus dilakukan segera.
Misal renegosiasi dengan lessor itu memang kita suka nyubit-nyubit direksi sih supaya bisa lebih cepat lagi, lebih banyak lagi, bisa lebih galak lagi kalau negosiasi dengan lessor. Bisa lebih dikuatkan lagi. Dari dewan komisaris kami membantu, bukan cuma sekedar mengingatkan, walaupun kita tidak bisa melakukan eksekusi, fungsinya juga mengawasi dan mengingatkan, ya memberikan arahan, tapi banyak hal yang kita lakukan untuk memfasilitasi juga.