Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Allah itu Kudus dan Kekal
Bacaan ayat: Wahyu 4:8 (TB) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan
Allah itu Kudus dan Kekal
Bacaan ayat: Wahyu 4:8 (TB) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Oleh Pdt Feri Nugroho

Dalam Wikipedia, diperkirakan usia bumi sekitar 4,54 miliar tahun.
Ketika disandingkan dengan usia manusia tertua masa modern yang tidak lebih dari 120 tahun, rasanya keberadaan manusia tidak mempunyai makna apapun.
Faktanya, dalam 200 tahun terakhir kerusakan bumi yang disebabkan oleh manusia lebih banyak jika dibandingkan dalam periode waktu yang sama pada masa berabad-abad lalu.
Ini memperlihatkan betapa luar biasanya pengaruh perkembangan ilmu dan teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
Dalam hal usia, rasanya terlalu singkat namun pengaruh dan warisan yang ditinggalkan menjadi jejak sejarah yang mampu membawa perubahan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Setiap Hari Untuk Kemuliaan Tuhan
Alkitab mencatat bahwa usia manusia, karena kejahatannya, telah dibatasi oleh Allah menjadi 120 tahun.
Seiring waktu menjadi semakin terbatas ketika pemazmur memberi kesaksian, "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."
Itu artinya setiap orang perlu menyadari bahwa hidupnya fana; berlalunya terlalu cepat, terburu-buru seperti matahari yang terbit di pagi hari namun buru-buru terbenam di sore hari.
Pemahaman ini membawa setiap orang untuk melihat kehidupan sebagai anugerah dan kesempatan untuk menemukan maknanya.
Namun sangat memprihatinkan jika dalam waktu yang sangat terbatas tersebut, banyak yang mengisinya dengan kejahatan dan hal yang sia-sia.
Akan menjadi sangat berbeda ketika berfikir tentang keberadaan Allah yang benar.
Dalam waktu usia yang sangat terbatas tersebut, faktanya tidak mungkin manusia dapat mengenal, mengerti dan memahami tentang Allah secara utuh.