DPO Tewas Ditembak
Preman Batanghari Tewas Ditembak Polisi, Ini 6 Kasusnya Mulai dari Intimadasi hingga Pembunuhan
Korban preman batanghari Yuhdi adalah warga Desa Padang Kelapo, Desa Tebingg Tinggi, Desa Mekar Sari, dan Desa Olak Kemang, Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Penulis: A Musawira | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Polisi menembak Yuhdi hingga tewas, di Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Kapolres Batanghari, AKBP Heru Ekwanto mengatakan, ada 6 laporan tindak pidana yang menjerat Yuhdi sejak tahun 2015.
Korban dari Yuhdi adalah warga dari Desa Padang Kelapo, Desa Tebingg Tinggi, Desa Mekar Sari, dan Desa Olak Kemang, Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Hal itu diungkapkan Kapolres saat press rilis di Mapolres Batanghari, Jumat (13/8/2021).
Yuhdi tewas setelah sempat baku tembak dengan aparat pada Kamis 12 Agustus 2021 sore.
Inilah enam tindak pidana yang dilaporkan korban dari Yuhdi selama ini.
Pertama, pembakaran rumah pada 2015.
Pelaku diduga membakar rumah korban karena tak terima korban sebagai informan polisi.
Kedua, pembunuhan berencana.
Pada 3 Desember 2015 Edison ditembak Yuhdi karena dendam.
Edison ditembak pelaku dengan menggunakan senjata rakitan.
Ketiga, kasus pengancaman.
Korban yang melapor atas nama Desi Oktavia (33).
Korban menegur Yudhi supaya tidak meresahkan warga.
Yudhi tersinggung dan melakukan pengancaman dengan kalimat intimidasi.
Korban melapor ke Polres Batanghari pada 23 November 2017.
Keempat, pembakaran rumah.
Pelaku melakukan pembakaran rumah yang dihuni oleh Suhaimin, H Maki, dan Sahirsah.
Diduga pelaku tersinggu atas ada permasalahan di antara mereka.
Baca juga: Demi Menangkap Yuhdi DPO Kasus Pembunuhan, Polisi Mengendap Seminggu di Hutan
Kelima, penganiayaan terhadap Siti Jamilah.
Kasus itu terjadi pada 15 Maret 2020.
Siti Jamilah menginformasikan keberadaan Yuhdi kepada polisi.
Mengetahui ada yang melaporkannya, Yuhdi pun melakukan penganiyaan.
Keenam, pencurian dengan pemberatan.
Tempat kejadian di Desa Mekar Sari.
Ia merampas kendaraan dan merampas di tengah jalan, pada 24 April 2020 terkait
Diungkapkan Kapolres, karakter pelaku sangat temperamen dan mudah tersinggung.
Setiap ada permasalahan yang menyinggung dirinya itu dibalas dengan cara melanggar hukum yang ekstrem.
Disebutkan Kapolres, enam kasus itu masih yang dilaporkan di Polres Batanghari. Ada kemungkinan juga di daerah lain.
Baca juga: Polisi Temukan Serbuk Putih Saat Penangkapan Yudhi, Buronan Polres Batanghari Dilumpuhkan
"Namun yang tidak tercatat berdasarkan informasi dari Intel bahwa Yudhi banyak melakukan perkara yang tidak dilaporkan karena masyarakat tidak berani akan mendapat intimidasi dari pelaku,” kata Kapolres.
Ia mengatakan di antaranya adalah kasus narkoba yang saat ini menjadi satu diantara barang bukti dari penangkapan Yudhi.
“Sedang kita dalami keterlibatan Yudhi ini, jaringannya di mana, barang ini dari mana, disebarkan ke mana, konsumennya siapa saja,” ujarnya.
Yudhi juga diduga terlibat kasus pemerkosaan namun polisi belum menerima laporannya.
“Jadi saya mohon kepada masyarakat yang merasa dirugikan sebagai korban untuk melaporkan ke Polres Batanghari,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Yuhdi terlibat baku tembak dengan aparat saat hendak dilakukan penangkapan Kamis sore.
Melihat ada polisi, Yuhdi yang saat itu menggunakan sepda motor langsung menembak ke arah aparat.
Baku tembak itu mengakibatkan Yuhdi tewas di lokasi kejadian. (*)
Baca juga: Dikenal Bengis dan Beringas, Yudhi Akhirnya Dilumpuhkan Polisi
Baca juga: Zuhdi Baku Tembak dengan Polisi Saat Hendak Ditangkap, DPO Kasus Pembunuhan Akhirnya Tewas