Berita Jambi
Siswi SMA di Jambi Ini Ubah Kulit Nanas Jadi Pencuci Piring
Natasya Rafa Naura siswi SMA N 3 Kota Jambi, melihat banyaknya limbah kulit nanas, dia berupaya berinovasi. Dan akhirnya dia berhasil menemukan produ
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Limbah merupakan permasalahan lingkungan yang belum terurai. Jumlah limbah yang tidak sedikit membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Belum lagi jumlah limbah yang terus meningkat, dengan jumlah limbah yang semakin besar, baik limbah Anorganik maupun limbah organik, banyak dampak buruk yang ditimbulkan.
Natasya Rafa Naura siswi SMA N 3 Kota Jambi, melihat banyaknya limbah kulit nanas, dia berupaya berinovasi.
Dan akhirnya dia berhasil menemukan produk pencuci piring yang terbuat dari limbah kulit nanas tersebut.

"Awalnya itu ketika melihat banyak sekali limbah kulit nanas, kebetulan saya tinggal di Tangkit dan disana merupakan penghasil nanas terbesar di provinsi Jambi dan menurut saya tidak mungkin dengan produksi nanas yang besar memiliki limbah yang sedikit," jelas Natasya.
"Dari situ saya berfikir apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir limbah kulit nanas tersebut dan setelah di cari tau ternyata di kulit nanas itu ada enzim anti mikroba dan bisa melarutkan kotoran, aku juga baca study literatur beberapa proyek mahasiswa tentang kekurangan dan kelebihannya kulit nanas tersebut," tambahnya.
Dan produk ini juga yang ia bawa dalam kompetisi Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) yang kini ia masuk dalam 20 besar dari 4 kategori, dengan jumlah 5 peserta per kategori.
Dengan produk ini, ia masuk kategori Kepedulian Lingkungan dan Kesehatan, produk ini juga di respon baik oleh pihak AHMBS
Baca juga: Link Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2021 di 10 Kementrian, Kemenhumham hingga Kementrian Agama
Baca juga: Video Bocah Terjebak dalam Mesin Cuci, Merajuk Setelah Dimarahi Karena Tak Kerjakan Tugas Sekolah
"Produk ini seleksi regional Jambi pas presentasi dapat peringkat 1, kemudian masuk nasional baru kemarin siang presentasi dan tinggal menunggu hasil," lanjutnya.
"Untuk kesulitannya membawa produk ini, paling tanggung jawabnya di pertanggung jawaban nya, di mana ini masuk kategori Kepedulian Lingkungan dan Kesehatan, jadi baik dari segi lingkungan maupun kesehatannya harus di pertanggung jawabkan semua. Bagaimana dampak buruk produk bagi kesehatan dan damlak buruk bagi lingkungan, banyak juga masukkan dari juri, terkait rupa dari produk utnuk kegunaan juri menerima saat antusias," jelasnya.
Pembuatan produk pencuci piring milik Natasya tidak sulit, hanya memakan waktu 1 jam sudah bisa digunakan, dengan proses yang tidak sulit dan mudah praktekkan oleh masyarakat.
Waktu yang di perlukan untuk merebus kulit nanas ialah 30 menit, pakai jeruk nipis dengan perbandingan lebih banyak kulit nanas, garam, bakung soda, dan bahan utama pembuatan sabun.
"Setelah bahan tercampur, tinggal tunggu busa hilang dan dikemas baru bisa digunakan, pembuatan sabun ini tidak sulit, tapi memang harus ada sosialisasi dan pelatihan agar takaran yang di gunakan pas," tambahnya.
Selain mengurangi limbah, produk pencuci piring milik Natasya ini juga dapat membantu masyarakat, khususnya yang memiliki perekonomian yang rendah karena sangat ekonomis.
Baca juga: Jadwal MotoGP Styria 2021 Akhir Pekan Ini, Catatan Buruk Valentino Rossi di Sirkuit Red Bull Ring
Baca juga: Urus Data Kependudukan di Dukcapil Kota Jambi Tak Perlu Sertifikat Vaksin Covid-19
"Keunggulan produk ini yang utama itu, kita menggunakan bahan yang meminimalisir dampak buruk untuk lingkungan, kemudian produk ini juga pembuatan nya sangat mudah dan bisa langsung di pakai, dan tentu saja lebih ekonomis," tutupnya.
Ia berharap produk ini bisa membantu masyarakat terutama di masa pandemi dan juga bisa menjadi edukasi bagi masyarakat seperi apa limbah ini bisa kita olah.
Dan produk ini bisa di sosialisasikan, dan bisa berdampak lebih pada lingkungan.
( Tribunjambi.com/Ade Setyawati)