Berita Internasional

BAK Unjuk Kekuatan, AS Gelar Latihan Militer Skala Besar dari Laut Hitam hingga Laut China Selatan

Ya, angkatan Laut Amerika Serikat pada hari Selasa (3/8) telah merilis pengumuman resmi mengenai pelaksanaan latihan militer itu.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AFP
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. 

TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat seakan ingin menunjukkan kekuatannya dengan menggelar latihan militer skala besar yang mencakup perairan Eropa hingga Asia.

Ya, angkatan Laut Amerika Serikat pada hari Selasa (3/8) telah merilis pengumuman resmi mengenai pelaksanaan latihan militer itu.

Laporan yang dirilis oleh Komando Pasukan Armada AS menyebutkan bahwa latihan besar-besaran ini dimaksudkan untuk menyempurnakan bagaimana menyinkronkan operasi maritim di beberapa armada untuk bisa mendukung pasukan gabungan.

Kapal induk nuklir Amerika Serikat USS Ronald Reagan.
Kapal induk nuklir Amerika Serikat USS Ronald Reagan. (24h.com.vn)

"Latihan Skala Besar (LSE) lebih dari sekadar latihan, ini memanfaatkan kekuatan tempur terintegrasi dari beberapa kekuatan angkatan laut untuk berbagi sensor, senjata, dan platform di semua domain di lingkungan yang diperebutkan, secara global," kata Laksamana Christopher W. Grady, komandan, Komando Pasukan Armada AS, seperti dikutip Sputnik News.

Latihan ini juga akan berlangsung hingga 16 Agustus 2021 dan berlangsung pada 17 zona waktu yang berbeda di berbagai penjuru dunia.

Angkatan Laut AS juga mengatakan bahwa titik latihan mencakup wilayah Laut Hitam, Laut Mediterania, Laut China Timur, hingga di Laut China Selatan.

Beberapa titik tersebut kemungkinan besar akan dipilih karena memiliki risiko konflik terbesar di masa depan menurut AS.

AS juga memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut karena dekat dengan Rusia hingga China.

Baca juga: Amerika Serikat Diisukan Beli Drone dari China, Pentagon Bak Kebakaran Jenggot dan Bantah Hal itu

Baca juga: Amerika Serikat Diganggu Militer Iran yang Mengirim Kapal Perang Perusak dan Pendukung ke Atlantik

Baca juga: Efek Samping Setelah Melakukan Vaksin Moderna Asal Amerika Serikat, Sakit Kepala hingga Menggigil

Beberapa perairan Eropa juga dipilih untuk bisa memperkuat koordinasi dengan sejumlah aliansi AS di NATO.

Inti dari pelatihan skala besar ini akan pula berada pada optimalisasi peran 11 kapal induk kelas Nimitz dan kelas Ford, yang merupakan seri kapal induk terbesar AS.

Selain itu, Sputnik News turut mengabarkan bahwa kapal serbu amfibi yang lebih kecil yang digunakan oleh Korps Marinir juga akan difungsikan layaknya kapal induk karena mampu menampung helikopter dan F-35.

Dilansir dari Star and Stripes, sekitar 36 kapal dan lebih dari 50 unit virtual, selain personel militer, sipil, dan kontrak, akan berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Enam komando komponen angkatan laut dan Korps Marinir, serta lima armada AS dan tiga Pasukan Ekspedisi Marinir akan dilibatkan.

Pentagon juga disebut telah merancang sebuah agenda latihan angkatan laut lanjutan yang mencakup wilayah Kutub Utara.

Kutub Utara mulai dilihat Pentagon pun sebagai titik rawan konflik karena perubahan iklim menyebabkan lapisan es kutub mencair dan memungkinkan eksploitasi sumber daya perikanan dan mineral di wilayah tersebut.

Baca juga: Deretan Seleb Beri Bonus untuk Greysia Polii/Apriani Rahayu, Dapat Uang Tunai hingga Cabang Usaha

Baca juga: KPK Jadwalkan Hari Ini Periksa 3 Anggota DPRD Jambi dan Plt Kadis PU Terkait Kasus Suap APBD Jambi

Baca juga: Bilyet Giro Rp 2 Triliun dari Anak Akidi Tio Ternyata Bodong, Siapa Saja yang Bakal Terjerat Hukum?

(Kontan)

Berita lainnya seputar Amerika Serikat

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved