Berita Internasional

CHINA Makin Terpojok, Usai Inggris Kirim Kapal Induk, Kini Jerman Turut Hadir di Laut China Selatan

Namun kini Jerman malah ikuti jejak Inggris yang sudah lebih dulu mengirim kapal Induknya ke laut sengketa itu.

Sina Schuldt/Pool via REUTERS
ILUSTRASI. Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer. Sina Schuldt/Pool via REUTERS 

TRIBUNJAMBI.COM - Keputusan Jerman mengirim kapal perangnya ke Laut China Selatan jadi sorotan dunia.

Seperti yang diketahui, Laut China Selatan hingga kini masih saja panas atas klaim sepihak Tiongkok.

Namun kini Jerman malah ikuti jejak Inggris yang sudah lebih dulu mengirim kapal Induknya ke laut sengketa itu.

Kebijakan militer ini disebut cukup mengejutkan lantaran untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, Jerman ambil bagian dengan armada lautnya ke wilayah itu.

Ilustrasi kapal perang Jerman
Ilustrasi kapal perang Jerman (Instagram/@defence_industry_technology)

Diketahui, militer Jerman sendiri sudah hampir 20 tahun tidak memerintahkan prajuritnya untuk terjun ke kawasan Asia.

Namun pada Senin (2/8/2021), kabar mengejutkan turut diungkapkan oleh pihak berwenang Jerman soal kapal perang mereka yang diberi tugas baru.

Ini artinya, Jerman yang bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militernya di kawasan itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial China.

Reuters memberitakan, China pun mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sudah didirikannya pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan yang mengandung ladang gas dan penangkapan ikan yang kaya.

Baca juga: LAGI-LAGI Tiongkok Dibuat Cemas, Jerman Secara Mendadak Hadirkan Kapal Perang ke Laut China Selatan

Baca juga: ULAH Kapal Induk HMS Queen Elizabeth yang Obok-obok Laut China Selatan Buat PLA Siap Usir Inggris

Baca juga: MEMANASNYA Laut China Selatan Usai China Usir Kapal AS, Indonesia & Tetangga Lainnya Ikut Terseret

Angkatan Laut AS, dalam unjuk kekuatan dalam melawan klaim teritorial China, secara teratur melakukan apa yang mereka sebut operasi "kebebasan navigasi" di mana kapal mereka melewati beberapa pulau yang diperebutkan.

China pada gilirannya menolak misi AS, dengan mengatakan mereka tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.

Washington memang telah memfokuskan penentangan terhadap aksi China dalam kebijakan keamanan nasionalnya.

AS bahkan berusaha untuk menggalang mitra dengan negara-negara lain yang bertujuan untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai kebijakan ekonomi dan luar negeri Beijing yang semakin memaksa.

Pangkalan militer di Laut China Selatan.
Pangkalan militer di Laut China Selatan. (24h.com.vn)

Para pejabat di Berlin mengatakan angkatan laut Jerman akan tetap berpegang pada rute perdagangan umum.

Fregat itu juga tidak bisa diharapkan untuk berlayar melalui Selat Taiwan, seperti aktivitas reguler yang dilakukan AS yang dikutuk oleh Beijing.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved