Berita Internasional

LAGI-LAGI Tiongkok Dibuat Cemas, Jerman Secara Mendadak Hadirkan Kapal Perang ke Laut China Selatan

Mendadak Jerman bikin panas Laut China Selatan dan pastinya buat Tiongkok terkejut. Pasalnya untuk pertama kali dalam hampir dua dekade terakhir

Instagram/@defence_industry_technology
Ilustrasi kapal perang Jerman 

TRIBUNJAMBI.COM - Mendadak Jerman bikin panas Laut China Selatan dan pastinya buat Tiongkok terkejut. Pasalnya untuk pertama kali dalam hampir dua dekade terakhir, mengirim kapal perang ke Laut Sengketa.

Seperti mengutip Intisari-Online.com, hal itu berarti Jerman akan bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militernya mereka di kawasan itu hingga meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial China.

Seperti diketahui, China juga mengklaim sebagian besar Laut China Selatan hingga mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan yang mengandung ladang gas dan penangkapan ikan yang kaya.

Sementara itu, dilansir dari Kontan.co.id, pada Senin (2/8/2021), Jerman juga mengirim kapal perang ke Laut China Selatan untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade.

Pangkalan militer di Laut China Selatan.
Pangkalan militer di Laut China Selatan. (24h.com.vn)

Baca juga: ULAH Kapal Induk HMS Queen Elizabeth yang Obok-obok Laut China Selatan Buat PLA Siap Usir Inggris

Baca juga: Wakil China Masih Ngotot Minta Challenge Saat Greysia Polii & Apriyani Lakukan Selebrasi Kemenangan

Baca juga: Video Detik-detik Greysia/Rahayu Menang Badminton Olimpiade, Wakil China Ngotot Minta Challenge

Ini artinya, Jerman juga bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militernya di kawasan itu di kini meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial China.

Reuters turut memberitakan, China pun mengklaim sebagian besar Laut China Selatan dan telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan yang mengandung ladang gas dan penangkapan ikan yang kaya.

Angkatan Laut AS, dalam unjuk kekuatan dalam melawan klaim teritorial China, secara teratur turut melakukan apa yang mereka sebut operasi "kebebasan navigasi" di mana kapal mereka melewati beberapa pulau yang diperebutkan.

China pada gilirannya juga menolak misi AS, dengan mengatakan bahwa mereka tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.

Washington pun memang telah memfokuskan penentangan terhadap aksi China dalam kebijakan keamanan nasionalnya.

AS bahkan sampai berusaha untuk menggalang mitra dengan negara-negara lain yang bertujuan untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai kebijakan ekonomi dan luar negeri Beijing yang semakin memaksa.

Baca juga: Tim Pemulasaraan Satgas Covid-19 Kota Jambi Tetap Beroperasi Walau Tim Baru Ditambah

Baca juga: Perda Harga Kios Milik Pemkab Sarolangun Belum Ada dan Warga Ungkapkan Keberatan

Para pejabat di Berlin turut mengatakan angkatan laut Jerman itu akan tetap berpegang pada rute perdagangan umum.

Fregat itu juga tidak diharapkan pula untuk berlayar melalui Selat Taiwan, seperti aktivitas reguler yang dilakukan AS yang dikutuk oleh Beijing.

Namun demikian, Berlin pun telah memperjelas misi tersebut untuk bisa menekankan fakta bahwa Jerman tidak menerima klaim teritorial China.

Saat ini, Jerman yang berada di persimpangan antara misi keamanan dan kepentingan ekonominya karena China telah menjadi mitra dagang terpenting Berlin.

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved