Penanganan Covid
Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tak Boleh Sembarangan Minum Obat, Efeknya Bisa Berbahaya Bagi Ginjal
elama menjalani isolasi mandiri, pasien Cocid-19 yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala diminta untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi obat.
TRIBUNJAMBI.COM -- Selama menjalani isolasi mandiri, pasien Cocid-19 yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala diminta untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi obat.
Meminum obat Covid-19 memang tak boleh sembarangan.
Karena harus mengikuti petunjuk dokter dan meminum sesuai dengan gejala yang dirasakan.
Pasalnya, pasien isolasi mandiri dibedakan menjadi pasien dengan gejala ringan maupun tanpa gejala, sehingga jenis obat Covid-19 pun dibedakan.
Melalui laman resmi covid19.go.id, banyak pesan hoaks beredar soal list obat Covid-19.
Meski pasien tidak memiliki gejala, pemberian obat sembarangan tetap bisa menimbulkan efek samping.
Baca juga: Anthony Ginting Menangkan Pertandingan Lawan Hungaria, Mendominasi Permainan Sejak Set Pertama
Sebab, obat harus diberikan sesuai kondisi pasien dan tiap orang pasti mengalami keadaan yang berbeda.
Menambahkan penjelasan tersebut, Adam Prabata, dokter umum sekaligus kandidat Phd di Medical Sciene Kobe University menjelaskan.
Obat-obatan memiliki efek samping, dan bisa berbahaya jika diminum tanpa konsultasi dokter.
Efek samping ini bisa berupa gangguan liver hingga ginjal.
Karenanya, masyarakat diimbau untuk tetap menjalani perawatan seperti yang sudah dianjurkan.
Jangan sekali-kali memberi obat asal-asalan tanpa adanya resep dari dokter, apalagi jika Kawan Puan adalah pasien bergejala.
Baca juga: PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini, Pemerintah Belum Tetapkan Diperpanjang Lagi atau Dilonggarkan
Kawan Puan harus mendapatkan obat sesuai gejala yang dirasakan dan hanya dokter yang tahu apa obat yang tepat.
Ada beberapa obat yang harus dihindari pasien Covid-19 isolasi mandiri. Apa saja?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat daftar obat yang harus dihindari pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah.
Obat-obatan tersebut adalah antibiotik, steroid, hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir dan remdesivir.
Deretan obat ini termasuk golongan keras dan tidak boleh sembarangan dikonsumsi.
"Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid.
Penggunaan berlebihan sterodi dapat berdampak serius dan mengancam nyawa,
termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam)," tulis WHO di akun Instagram resminya.
Baca juga: Syarat Dapat Subsidi Gaji Rp 1 Juta, Berada di Wilayah PPKM Lv 4 hingga BPJS Ketenagakerjaan
Penggunaan antibiotik tidak disarankan bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri karena virus corona adalah penyakit yang disebabkan oleh virus.
Antibiotik tidak akan berdampak pada virus.
Sementara untuk Remdesivir, WHO belum merekomendasikan pemberiannya pada pasien Covid-19 baik derajat ringan atau berat.
Hal itu karena belum ditemukannya bukti yang cukup kuat bahwa penggunaan obat Covid-19 jenis ini bermanfaat.
Untuk pasien tanpa gejala, asupan yang aman dikonsumsi meski tanpa pemeriksaan adalah konsumsi vitamin.
Pasien juga disarankan mengonsumsi vitamin D 1 kali sehari selama 1 bulan.
Nah Kawan Puan, jadi jangan sembarangan dan mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya ya.
Melansir Kompas.com, Ketua PDPI, dr Erlina Burhan menyebutkan beberapa vitamin yang bisa dikonsumsi pasien tanpa gejala.
Di antaranya konsumsi salah sat dari 3 jenis vitamin C berikut:
- Vitamin C non acidic 3 kali sehari 500 mg selama 2 minggu, atau
- Vitamin C tablet isap 2 kali sehari 500 mg selama 1 bulan, atau
- Multivitamin mengandung vitamin C, D, E, dan Zink, sebanyak 2 tablet sehari selama 1 bulan. (*)
SUMBER : Tribunnews.com -