Penanganan Covid

VIRAL Pengakuan Pria Tertular Covid-19 saat Hendak Vaksin, Sempat Pegang Pena Perawat dan Kucek Mata

Seoarang pria mengaku terpapar Virus Corona setelah mengucek-ucek matanya saat hendak Vaksin Covid-19. Begini cerita lengkap pasien Covid-19 ini.

Editor: Rohmayana
HUMAS KOTA JAMBI
Tim PSC Dinkes Kota Jambi melakukan penanganan dan penjemputan pasien isolasi mandiri Covid-19 Kota Jambi yang mengalami pemburukan kondisi akibat Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM - Seoarang pria mengaku terpapar Virus Corona setelah mengucek-ucek matanya saat hendak Vaksin Covid-19

Video pengakuan pasien corona tersebut seketika viral di media sosial.

Bahkan video tersebut sempat dilihat oleh Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo.

Ia berpesan agar terus waspada dan hati-hati yang menjadi kunci keselamatan di tengan pandemi.

"Kita merasa sudah menjalankan protokol kesehatan, tapi kalau kita lengah dan sedikit alpa terhadap hal-hal yang terlihat sederhana,

kita bisa saja terpapar Covid-19," kata Rahmad Handoyo dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/7/2021).

Legislator PDI Perjuangan ini mengaku, dirinya baru saja menerima sebuah video,

yakni testimoni seorang pasien Covid-19 yang diduga terpapar akibat lalai mencuci tangan usai memegang sebuah pulpen ketika menjalani proses vaksinasi di Senayan, Jakarta.

"Orang tersebut menduga dirinya terpapar Covid-19 hanya gara-gara mengucek-ucek mata usai memegang pulpen.

Pada saat hendak melakukan vaksinasi di Tennis Indoor Senayan, beberapa waktu lalu," kata Rahmad Handoyo

Baca juga: Selama PPKM Sertifikat Vaksinasi Jadi Syarat Perjalanan, Begini Cara Download di pedulilindungi.id

Dikatakan Rahmad, kasus Covid-19 yang bermula dari sebuah pulpen seperti dalam video yang sudah menyebar di berbagai media sosial.

Sehingga hal ini harus dijadikan pelajaran berharga oleh semua pihak.

"Testimoni pasien Covid tersebut mengajarkan kita semua bahwa di masa pandemi ini,

menjalankan prokes secara ketat tak bisa ditawar-tawar lagi.

Kita tak boleh lengah sedikitpun," tegasnya.

Baca juga: Bank Muamalat Bersedia Serahkan Jaminan Sertifikat Tanah Perumahan PNS Sarolangun, Inilah Syaratnya

Dalam video yang berdurasi 10 menit tersebut, si pasien yaitu lelaki dewasa, yang berbaring di sebuah kamar.

Selang oksigen menempel di hidung.

Ia mengaku sempat terlunta-lunta akibat rumah sakit yang didatanginya semua sudah over kapasitas.

Dikatakan, ia sempat mendatangi 32 rumah sakit, tapi semua hanya untuk PCR dan tidak diperkenankan menginap.

Akhirnya pasien itu mendapat tempat di RSUD Bekasi, tapi yang bersangkutan ditempatkan di tenda.

Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, Belasan Andikpas LPKA Muara Bulian Dapat Remisi, 2 Anak Langsung Bebas

Saat ditenda BNPT, dirinya sempat melihat belasan orang yang meninggal.

Mengakhiri kisahnya, lelaki tersebut meminta agar jangan ada yang sok-sokan dan yang masih sehat agar semua mematuhi aturan pemerintah.

Jika tak peduli aturan kesehatan, virus Covid-19 yang berbahaya bisa jadi masuk ke dalam tubuh.

Rahmad menegaskan, apa yang dialami pasien Covid-19 tersebut satu pelajaran yang berharga karena saat kita menjalankan protokol kesehatan.

Karena selalu ada celah terkena Covid-19.

"Yang menjalankan prokes pun masih bisa kena, apalagi yang abai dan tidak mengindahkan aturan?

Ingat, kita harus menyadari bahwa pelayanan kesehatan kita sudah full.

Kita juga harus berempati kepada nakes kita.

Artinya, prokes memang harga mati untuk melawan Covid-19," ujarnya. (*)

SUMBER : Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved