Nurcaya Kopi Nur Tetap Bersemangat dan Penuh Inspirasi, Sudah 79 Tahun Hadir Menyapa Pelanggan

Setelah matang biji kopi di bawa ke ruangan depan untuk dilakukan pendinginan selama kurang lebih satu jam, setelah itu beri dibersihkan dan di pisahkan dari ampas melalui mesin khusus.

Sebelum di giling biji kopi kembali di sortir untuk memisahkan jika masih ada kotoran yang tertinggal. Setelah itu barulah digiling dan di lakukan pengemasan.

Di bawah pengelolaan Zefri Efdison Kopi Nur terus bertumbuh, penjualanya kini tidak lagi hanya mengandalkan penjualan offline. Walaupun sudah memiliki dua outlet di Jalan Pancasila dan Jalan Prof M Yamin.

Penjualan Online Kopi Nur Juga cukup kencang dengan masuk ke pasar marketplace. Kini Kopi nur bisa di temukan di beberapa situs penjualan online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada sampai bukalapak.com.

Untuk menggaet konsumen lebih luas lagi Zafri juga membuat kemasan kekinian walaupun tetap mempertahankan kemasan lawasnya yang masih menggunakan kertas kacang berwarna coklat.

Di tangan Zefri varian kopi Nur juga di kembangkan dengan menghadirkan varian kopi Arabika, setelah bertahun-tahun fokus di Robusta.

Tidak hanya menjual bubuk kopi, Kopi Nur juga memasarkan biji ke kopi ke beberapa Coffee Shops.

Zefri mengatakan Kopi Robustanya sangata di sukai coffee shops kerana sangat pas untuk dijadikan vietnam drip.

“Penjualan ke coffee shops memang lebih banyak di robusta, karena menurut konsumen bagus untuk dijadikan vietnam drip,” katanya.

Kesuksesan Kopi Nur bertahan sampai ke generasi ketiga tak lain karena kualitas yang terus di pertahankan, selain itu kemasan yang terus di up date mengikuti perkembangan pasar.

Nurcaya mengatakan dimasa orang tuanya kopi nur ini dikemas menggunakan daun pisang. Baru di masanya menggunakan kerta kacang.

Kini di tangan Zefri, kemasan kopi Nur juga sudah upgrade menggunakan aluminium Foil dengan desain yang menarik. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).