Berita Internasional
KESALNYA Rodrigo Duterte ke Manny Pacquiao, Presiden Filipina Sebut Petinju Dunia Itu 'Sampah'
Namun hubungan pertemanan antara Rodrigo Duterte dengan petinju sekaligus senator Manny Pacquiao kini malah memanas.
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Manny Pacquiao dulunya dikenal sangat akrab dan menjalin pertemanan yang baik.
Namun hubungan pertemanan antara Rodrigo Duterte dengan petinju sekaligus senator Manny Pacquiao kini malah memanas.
Perseteruan keduanya itu diwarnai dengan saling lontar pernyataan.
Keributan ini pun juga disebut dapat mengganggu fokus sang petinju, Manny Pacquiao yang tengah dalam persiapan menghadapi pertarungannya melawan Errol Spence Jr pada 21 Agustus mendatang.

Semua bermula dari kritik yang dilontarkan oleh Manny Pacquiao, ke pemerintahan Duterte atas dugaan korupsi yang terjadi di pemerintahannya.
Petinju yang juga dikenal dengan julukan Pac-man itu turut menuding dana bantuan sosial (Bansos) yang diperuntukkan untuk keluarga miskin, tak jelas perginya.
Bhakan tak tanggung-tanggung nilainya itu mencapai 10 miliar peso atau sekitar Rp 2,85 triliun.
Mengutip dari laman Tribunnews, menanggapi dari pernyataan Manny Pacquiao, Presiden Rodrigo Duterte pun membalas dengan sindiran pedas.
"Kamu sampah penuh omong kosong, menjadi juara tinju tidak berarti dia juara dalam politik," ujar Duterte dilansir Marca.
"Dia terlalu tua dan dia gagal dalam karir tinjunya, pertama-tama Anda harus memenuhi tugas Anda sebagai senator dan tidak boleh absen," lanjut Duterte yang ditujukan buat Pacquiao.
"Saya peringatkan kamu, saya akan kejar kamu selama kampanye pemilihan.
Baca juga: Duterte Tantang Pacquiao Buktikan Ada Korupsi di Pemerintahannya Seperti yang Diungkap Sang Petinju
Baca juga: Filipina Ogar Geser Se-inci Pun Kapalnya di Laut China Selatan, Duterte: Persahabatan Kita Berakhir
Baca juga: CHINA Bereaksi Tanya Sopan Santun Filipina Usai Menlu Kabinet Rodrigo Duterte Kirim Sumpah Serapah
Saya akan memberitahu orang-orang segalanya.
Jangan berpikir bahwa jika kamu menang dan kamu jadi presiden, korupsi di Filipina akan hilang," ujar Duterte.
Padahal sebelumnya, Pacquiao sendiri merupakan satu di antara pendukung utama Duterte.
Namun, Pacquiao malah berubah menjadi satu di antara kandidat terkuat yang menjadi pesaing Duterte jelang berakhirnya masa enam tahun kepresidenan tahun depan.